Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padma: Warga Belu Ditembak Tanpa Peringatan

Kompas.com - 03/11/2013, 18:54 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


ATAMBUA, KOMPAS.com
- Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (Padma) Indonesia wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkap kasus polisi yang menembak warga di Atapupu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, NTT, ternyata sebelumnya tidak didahului dengan tembakan peringatan.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Padma wilayah NTT, Felixianus Ali kepada Kompas.com, Minggu (3/11/2013). “Sesuai hasil investigasi kita di lapangan dan dari keterangan sejumlah saksi mata bahwa tidak ada tembakan peringatan dari polisi. Lalu oknum polisi penembak yang bernama Dewo itu menembak korban dari arah kanan dan tidak ada pengejaran dari pihak Polsek Atapupu,” ungkap Felixianus.

Selain itu, lanjut Felixianus, tudingan polisi yang mengatakan bahwa korban melakukan konvoi dengan kecepatan tinggi itu dibantah oleh keluarga korban. Karena menurut pihak keluarga, jarak antara korban dengan pengendara motor lainnya, hanya sejauh ratusan meter.

“Pihak keluarga korban saat ini pun takut untuk bersuara. Seolah-olah mereka diintimidasi. Itu semua menurut pengakuan saksi mata, sehingga kita dari Padma meminta pihak Polres tidak boleh mengintimidasi para korban dan keluarga korban, karena mereka harus berbicara,” kata Felixianus.

“Kita juga sangat sesalkan sikap polisi yang melakukan penembakan seperti itu. Kalau memang korban salah, ya dikejar lalu tanya, bukannya main tembak. Kita menilai ini sudah masuk pelanggaran HAM," tandas dia.

Diberitakan sebelumnya, Yosef Meko (20), warga Sesekoe, Kelurahan Atambua Barat, Kecamatan Lidak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, ditembak oleh anggota Polsek Atapupu lantaran melawan saat hendak ditahan oleh polisi yang menggelar razia bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Polres Belu AKBP Daniel Yudo Ruhoro saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (1/11/2013), mengatakan bahwa penembakan yang dilakukan anggotanya itu sudah sesuai dengan prosedur karena yang dilakukan oleh Yosef membahayakan anggota dan pengguna jalan lainnya.

"Memang tadi pagi saat anggota menggelar razia di depan Polsek Atapupu, muncul dari arah atas rombongan kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi sambil membawa BBM. Saat dimintai anggota untuk mengurangi kecepatan, justru mereka tambah kecepatan sehingga nyaris menabrak salah seorang anggota. Dan, anggota kemudian memberikan tembakan peringatan," papar Daniel.

"Tembakan peringatan yang dilakukan anggota itu tidak dihiraukan, sehingga anggota kemudian langsung menembak ke arah motor. Kebetulan saat itu anggota menembak ke arah jeriken yang berisi BBM yang dipangku oleh Yosef lalu tembus mengenai paha kiri Yosef," sambung Daniel.

Saat terkena tembakan, Daniel melanjutkan, Yosef tidak langsung jatuh, tetapi masih sempat melajukan kendaraan hingga akhirnya terjatuh 500 meter dari tempat penembakan. Dengan dibantu warga, Yosef pun dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Atambua untuk menjalani perawatan medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com