Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benjolan di Leher, Kanthil Hanya Bisa Berbaring Pasrah

Kompas.com - 22/10/2013, 18:26 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Kanthil (42), warga RT 02 RW 02 Dusun Ngargosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah ini hanya bisa pasrah sambil berdoa supaya mendapat mukzizat dari Tuhan. Penyakit berupa benjolan yang ada di lehernya selama 6 bulan terakhir ini terus membesar. Padahal, benjolan tersebut dulunya hanya sebesar kelereng.

Karena benjolan di lehernya semakin membesar, Kantil yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani, tidak bisa beraktivitas lagi. Ia lebih sering berbaring di ranjang dipan di kamar rumahnya yang hanya berdinding kayu dan beralas tanah.

“Saya sekarang tidak bisa bekerja dan merepotkan istri,” kata Kantil saat ditemui di rumahnya, Selasa (22/10/2013). Kanthil berharap, doanya didengar Tuhan dan dirinya bisa cepat sembuh.

Turahmi (38), istri Kanthil, yang biasanya membantu suaminya menjadi buruh tani di sawah, kini juga harus sering di rumah. Sebab ia harus mengurusi suaminya yang semakin hari kondisi kesehatannya kian memprihatinkan.

Turahmi, yang dikaruniai dua anak bernama Endi Reknani (18) dan Aju Setiyono (13) dari hasil perkawinannya dengan Kanthil, mengaku tidak mendapat Jamkesda apalagi Jamkesmas. Untuk mendapat keringanan pemeriksaan suaminya, ia hanya menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

“Suami saya pernah saya periksakan di RSUD Dr Soewondo. Lalu dirujuk ke RSUP Dr Karyadi Semarang. Di Karyadi, dirawat sekitar 17 hari dan pulang pada tanggal 7 September kemarin. Tapi kini, penyakitnya semakin parah,” kata Turahmi.

Turahmi menjelaskan, dari hasil pemeriksaan dokter, Kanthil menderita kanker getah bening. Serangkaian pengobatan berupa kemoterapi harus dijalani agar benjolan yang semakin membesar tersebut bisa terhenti.

"Kami memang tidak dipungut biaya pengobatan, namun kami tidak punya biaya selama menunggui di rumah sakit. Terutama untuk makan dan pulang ke rumah,” akunya.

Hidup Kanthil dan istrinya saat ini hanya menunggu belas kasihan para tetangganya. Warga sekitar saling membantu untuk kebutuhan sehari-hari Kanthil dan keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com