Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diknas Mangkir Rakor, Ratusan Guru Tak Dapat Tunjangan

Kompas.com - 21/10/2013, 20:39 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com - Ratusan guru SD dan SMP di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara dipastikan tidak menerima tunjangan khusus tahun 2013. Ketua Persatuan Guru Republik Indonesai PGRI Kabupaten Nunukan Husin Manu mengatakan, jumlah guru yang tidak menerima tunjangan lebih besar daripada yang mendapat tunjangan.

“Ternyata masih banyak guru yang belum dapat. Kira-kira enam ratus lebih. Kita perjuangkan saat kongres di Jakarta bulan Agustus. Kebetulan kita menghadap pak Tagor (staf Kementerian Pendidikan yang menangani Dapodik dan tunjangan khusus). Dan mereka menyikapi apa yang kami sampaikan. Mereka menyatakan siap ada tambahan," ujar Husin Manu saat dihubungi via telepon, Senin (21/10/2013).

Menurut Husin, tunjangan khusus sebesar satu kali gaji ini seharusnya bisa dinikmati guru di wilayah perbatasan jika saja Dinas Pendidikan tidak mangkir rapat koordinasi yang diselenggarakan Kementerian pendidikan di Jakarta pada 19 Juli lalu. Padahal, menurut Husin Manu, Kementerian Pendidikan telah mengalokasikan tambahan hingga seratus guru di wilayah perbatasan untuk menerima tunjangan khusus.

“Pak Tagor mengatakan sebenarnya ada tambahan lagi, cuma kita undang Dinas Pendidikan Nunukan untuk rakor di Jakarta, tapi tidak hadir. Sehingga kita anggap bahwa Nunukan tidak ingin penambahan. Sementara alasan yang Diknas sampaikan kepada kita, karena tambahannya hanya 100 guru. Untuk mendapatkan tunjangan memang harus diperjuangkan," jelas Husin Manu.

Persatuan Guru Republik Indonesai PGRI Kabupaten Nunukan bertekad akan terus memperjuangkan nasib para guru agar bisa masuk data penerima tunjangan perbatasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com