Menurut Kapolrestabes Surabaya, Kombes Polisi Setija Junianta, berbagai upaya sudah dilakukan untuk mencari keberadaan para pelaku, termasuk dengan melakukan pencekalan di Imigrasi, serta melakukan pemblokiran di pelabuhan, bandara, dan terminal.
"Ruang gerak sudah kami batasi, biarkan anggota kami bekerja dulu," katanya, Rabu (17/10/2013).
Selain membatasi ruang gerak, polisi juga sudah berkoordinasi dengan pihak Kedutaan Timor Leste di Indonesia. Sayangnya hasilnya belum maksimal, karena tidak semua mahasiswa asal negara itu yang menempuh pendidikan di Indonesia terdata. "Pihak kedutaan mengalami masalah dalam pendataan mahasiswanya," tambah Setija.
Seperti diberitakan, polisi mengantongi tujuh nama mahasiswa asal Timor Leste yang juga membunuh rekan senegaranya yang juga mahasiswa Universitas Narotama, dan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS), dalam sebuah peristiwa tawuran di kawasan Semalang II, Klampis Sukolilo, Surabaya, Rabu (9/10/2013) lalu.
Ismenio Boy Algerio (24), mahasiswa Universitas Narotama, Surabaya tewas ditempat. Sementara Ubaldio (22), mahasiswa Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) nyawanya tidak tertolong saat dibawa ke RSU Dokter Soetomo. Polisi menduga tawuran tersebut karena salah paham antara dua kelompok perguruan silat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.