Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Pasangan Ini Menikah dengan Maskawin Pohon

Kompas.com - 10/10/2013, 18:51 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Ada beberapa keunikan dalam acara nikah massal yang digelar di Jalan Titik Nol Km, Yogyakarta, Kamis (10/10/2013). Beberapa di antaranya adalah mahar atau maskawin berupa pohon dan burung yang dilepas pengantin, sejenis "emprit" (burung gereja).

Jika lazimnya dalam acara pernikahan, pasangan pengantin melepas sepasang burung merpati putih sebagai lambang kesetiaan dan kemurnian hati, berbeda halnya dengan acara nikah bareng yang dilakukan di titik Nol Km. Dalam acara nikah bareng ini, pasangan pengantin melepaskan ratusan pasang burung emprit seusai akad nikah.

"Total ada 100 burung emprit. Masing-masing kurungan 50 ekor," jelas Ketua Forum Ta'aruf Indonesia (Fortais), Ryan Budi Nuryanto saat ditemui di sela acara nikah bareng di titik Nol Km, Kamis (10/10/2013).

Ia mengungkapkan, burung emprit sama dengan merpati. Dalam pernikahan juga bisa dilambangkan "burung emprit tidak pernah ingkar janji". Selain itu, hal ini juga sebagai bentuk pelestarian burung emprit itu sendiri.

Seusai melepaskan burung emprit, turut diterbangkan pula puluhan balon gas berwarna-warni. Uniknya lagi, sebagai mahar pernikahan, selain seperangkat alat shalat, diberikan pula pohon palem dan pohon sawo kecik. Pasangan pengantin juga mendonorkan darah mereka untuk kemanusiaan.

"Nantinya pasangan pengantin akan mendapatkan kado istimewa berbulan madu di hotel Inna Garuda, Rose-in, Sahid Raya, Santika, dan Sahid Rich," tandasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, mahar berupa pohon merupakan usaha untuk menciptakan keluarga yang mencintai alam dan menjaga kelestarian bumi. Harapannya dari keluarga baru ini bisa muncul agen-agen penyelamat bumi dan penyelamat budaya lokal di daerah masing-masing.

"Tadi mereka (pasangan pengantin) sudah membacakan janji sebagai agen keluarga bumi. Keluarga yang akan melestarikan dan menjaga keberadaan bumi tetap hijau," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com