Musrifah kepada sejumlah wartawan mengatakan, Ghufron awalnya mengajak bertemu di jalan kabupaten depan rumah Dinas Bupati Pamekasan. Sebelum bertemu, Ghufron sering menghubungi Musrifah melalui ponselnya dan dijanjikan hendak dinikahi. Pertemuan hari ini, rencananya Musrifah akan diajak ke Kantor Urusan Agama (KUA) untuk mengurus buku nikah.
"Saya berangkat dari rumah naik taksi. Sampai di tempat janjian, Ghufron meminta Hp saya katanya mau dijual untuk biaya pembuatan buku nikah," kata Musrifah.
Perempuan yang pernah 7 tahun menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi ini menambahkan, kartu di dalam Hp miliknya dicabut dan Ghufron pergi meninggalkannya. Ghufron yang mengendarai motor Honda Blade berwarna oranye itu tidak kembali lagi untuk mengajaknya ke KUA. Hingga pukul 18.00 WIB, Ghufron tak kunjung datang. "Dia mengaku mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Pamekasan," kata Musrifah.
Musrifah mencoba mencari Ghufron ke bekas STAIN Pamekasan yang tidak jauh dari tempat pertemuan yang dijanjikan hingga akhirnya bertemu dengan wartawan di warung kopi. Ghufron sendiri memiliki teman yang dikenal Musrifah bernama Ansori dari Desa Pakong, Kecamatan Pakong.
Saat Ansori dihubungi melalui ponselnya mengaku sedang berada di Malaysia. Sedangkan Ghufron dibilang berada di Bandung. Karena sulit melacak keberadaan Ghuforn, akhirnya Musrifah memilih pulang ke rumahnya. "Saya mau melapor ke polisi besok pagi agar Ghufron bisa ditangkap," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.