Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kecelakaan Karambol, Polisi Tasik Razia Angkutan Umum

Kompas.com - 24/09/2013, 16:08 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya, berhasil menjaring puluhan angkutan umum yang tak layak jalan dan tanpa dilengkapi surat-surat. Langkah ini untuk mengantisipasi kecelakaan di jalan raya, seperti kecelakaan karambol di Malangbong, Garut, dini hari tadi.

"Razia ini untuk mengantisipasi kecelakaan yang disebabkan kendaraan umum yang tak layak jalan. Ada hampir 40 kendaraan umum kami tahan dan dibawa ke Mako Polres. Mereka ada yang pengemudinya, tak punya SIM, Kir habis dan kendaraan yang tak layak pakai," jelas Kasat Lantas Polres Tasikmalaya AKP Bonifacius Surano, saat memimpin operasi di Simpang Cipasung, Singaparna, Selasa (24/9/2013).

Boni yang baru menjabat beberapa bulan sebagai kasatlantas di Polres Tasik, mengaku kaget banyak pengemudi kendaraan umum di Tasikmalaya, tak memiliki SIM dan kendarannya tak dilengkapi surat- surat. Pihaknya pun langsung membawa kendaraan yang terjaring untuk diproses hukum yang berlaku.

"Saya kaget ternyata banyak sekali kendaraan umum di sini yang tak memiliki perlengkapan jalan. Padahal setiap harinya mereka mengangkut warga sebagai penumpang. Ini kan bahaya bagi para penumpang," kata Boni.

Puluhan kendaraan umum yang terjaring razia, kata Boni, bukan hanya angkutan umum lokal. Tapi banyak kendaraan lintas daerah seperti jurusan Tasikmalaya- Garut, yang tak dilengkapi surat- surat.

"Bukan hanya angkum lokal saja, tapi angkum lintas daerah yang melalui jalur Singaparna, banyak yang terjaring," tambah Boni.

Sementara itu, Ahmad (45), salah seorang sopir yang terjaring razia karena tak memiliki SIM, mengaku hampir semua sopir angkum tidak memiliki SIM atau punya SIM tetapi sudah tak berlaku. "Bukan saya saja pak sopir yang tak punya SIM, tapi banyak teman saya juga. Saya tahu enggak punya SIM mengendarai mobil melanggar aturan. Tapi gimana lagi saya enggak punya duit untuk bikinnya," singkat Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com