Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2013, 21:35 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi akan melakukan langkah tegas terhadap setiap anggota Front Pembela Islam yang nekat melakukan demonstrasi di Pulau Bali, menyusul penyelenggaraan kontes ratu kecantikan Miss World.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie mengatakan, setiap organisasi massa (ormas) yang akan melakukan demonstrasi harus mengantongi surat izin keramaian dan surat tanda terima pemberitahuan (STTP) yang diterbitkan Polri. Jika kedua surat tersebut tidak ada, maka setiap aksi demonstrasi yang dilakukan ormas tergolong ilegal.

"FPI tidak ada izin demo di Bali. Harus ada izin. Kalau tidak ada izin, ilegal dan bubarkan," kata Ronny di Mabes Polri, Senin (16/9/2013).

Ia menambahkan, izin tersebut tidak diterbitkan lantaran aksi demonstrasi yang akan dilakukan FPI tidak dilakukan oleh orang asli Bali. Dikhawatirkan, aksi FPI akan mendapat penolakan dari masyarakat setempat.

"(Yang jelas) mengganggu kegiatan internasional (Miss World dan APEC) yang pengamanannya sudah dilakukan," ujarnya.

Ronny mengatakan, selama ini sudah ada kesepakatan antara pihak penyelenggara, aparat kepolisian, pemerintah, dan FPI. Salah satu bentuk kesepakatan itu adalah pemindahan lokasi acara dari Sentul, Jawa Barat, ke Bali.

"Kalau tidak (ada kesepakatan), bagaimana mencari solusi penyelengaraan internasional yang sudah ada izin? Sekarang kita fokuskan di Bali," ungkapnya.

Lebih lanjut, menurutnya, pelaksanaan Miss World 2013 sebenarnya sama dengan ajang Miss Indonesia yang rutin diselenggarakan di Indonesia setiap tahun. Bahkan, kata dia, penyelenggaraan Miss World kali ini disesuaikan dengan kultur budaya Indonesia.

"Mengapa harus mengganggu kegiatan yang sebenarnya, dari awal, kontes Miss World menghargai budaya kita, gunakan baju adat kita, sama seperti pemilihan putri yang modelnya seperti itu?" tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com