Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Prabumulih Akui Anak Buahnya Terlibat Baku Tembak di Indralaya

Kompas.com - 31/08/2013, 23:56 WIB

PRABUMULIH, KOMPAS.com - Kapolres Prabumulih, AKBP Denny Yono Putro SIK membenarkan anggotanya terlibat baku tembak di dekat Rumah Makan Pagi Sore Indralaya Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selaytan, Sabtu (31/8/2013) sekitar pukul 11.00.

Sayangnya, Kapolres Prabumulih tidak mau memberitahukan secara detail identitas oknum anggota yang terlibat baku tembak tersebut.

"Ya memang benar, oknum itu memang anggota Polres Prabumulih," tegas Kapolres ketika diwawamcarai kemarin malam.

Selain enggan menyebutkan identitas pelaku, Denny juga enggan menjelaskan mengenai motif dari insiden baku tembak tersebut dengan alasan dirinya tidak berkompeten menjelaskan kronologis kejadian.

"Saya tidak berwenang, kejadian itu kan terjadi di wilayah hukum Ogan Ilir. Jadi yang berwenang untuk menjelaskan kronologis kejadian itu ya Polres Ogan Ilir," jelas mantan Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Sumatera Selatan tersebut.

Denny membantah baku tembak itu dipicu pencurian minyak.  Dia mengatakan masalah memicu keterlibatan anggota Polres Prabumulih itu karena adanya laporan seorang sopir truk yang merasa diperas oknum yang mengaku petugas kepolisian.

Sopir yang kenal dengan salah seorang anggota Polres Prabumulih itu kemudian melaporkan kejadian yang dialaminya kepada oknum anggota yang bersangkutan, kemudian dilakukan pengejaran.

"Jadi tidak ada sangkut pautnya dengan minyak, ada sopir meminta tolong anggota saya karena diperas oleh sekelompok oknum," beber Denny.

Saat disinggung mengenai dugaan lain yang menyebutkan, oknum yang menahan mobil truk sopir kawan oknum anggota Polres Prabumulih itu adalah anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS), Denny juga membantah hal tersebut.

"Yang berwenang adalah Polres OI, jadi kita tidak bisa menyimpulkan itu aparat mana karena saat kejadian mereka tidak menggunakan seragam, sekarang ini sedang dilakukan penyelidikan oleh anggota Polres OI," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com