Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lelaki Tanpa Identitas Mengapung di Perairan Bunaken

Kompas.com - 26/08/2013, 10:07 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Seorang pria yang diperkirakan berusia 26 tahun ditemukan terapung di antara perairan Selat Bunaken Manado dan Tanjung Pisok Minahasa Utara, Senin (26/8/2013) sekitar pukul 8.30 WITA. Ketika ditemukan lelaki itu dalam posisi hampir tenggelam.

"Ada speed boat yang melintas tadi dan melihat ada tangan yang timbul tenggelam dari dalam air," ujar Kepala Pos Polisi (Kapospol) Bunaken, Joni Kunenengan kepada Kompas.com.

Begitu didekati ternyata ada orang yang sedang berusaha berenang. Korban pun kemudian dievakuasi ke Pulau Bunaken.

"Kami bawa korban ke rumah. Waktu itu kondisinya antara sadar dan tidak. Pipinya bengkak kemasukkan air," ujar Kepala Lingkungan II, Zakarian Srikawa yang membawa korban ke rumahnya.

Sewaktu ditemukan dari baju korban didapati uang tunai sekitar Rp 2 juta-an. Oleh warga korban kemudian diganti pakaiannya.

Kapospol bersama salah satu anggota Tim SAR yang berada di Pulau Bunaken kemudian menghubungi Tim Basarnas Manado. Karena melihat kondisi korban yang masih antara sadar dan tidak, Kapospol bersama beberapa warga lalu berinisiatif membawa korban ke Pos Tim SAR Malalayang yang berada di Manado.

Sewaktu dievakuasi ke rumah sakit, korban mengatakan bahwa dia sengaja menjatuhkan diri ke laut. Korban juga mengakui bahwa dia berasal dari daerah Maros, Sulawesi Selatan.

Menurut pengakuannya, dia berenang di laut sudah sejak semalam. Tidak ditemukan kartu identitas pada korban, tapi dirinya mengaku bernama Adri dan berprofesi sebagai guru. Saat ini korban sedang dirawat di Rumah Sakit Prof Kandouw Malalayang untuk memulihkan kondisinya.

Kepala Basarnas Manado, Suyanto Samijan mengatakan akan menelusuri lebih lanjut penyebab korban hingga terapung di laut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com