Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudi Bandung Sulap Majalah Bekas Jadi Kostum Cantik

Kompas.com - 23/08/2013, 13:52 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Bagi sebagian orang, majalah bekas mungkin tidak memiliki nilai. Namun, majalah bekas menjadi benda seni bernilai tinggi di tangan 30 peserta Workshop Recycle Fashion and Craft yang digelar di Bandung Creative City Forum (BCCF), Jalan Purnawarman, Kota Bandung, Jumat (23/8/2013).

Seperti yang dilakukan Dewi Mustika Sari (25) yang merangkai potongan kertas dari majalah bekas menjadi pakaian wanita. Pakaian rancangannya terlihat cantik meski bahan dasarnya hanya menggunakan potongan majalah.

"Kostum ini dibuat dari kertas majalah yang dipotong kemudian dianyam," kata mahasiswi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) itu saat ditemui Kompas.com di BCCF, Jumat.

Menurut Dewi, kostum rancangannya tidak terlalu rumit dibuat, terlebih setelah dia mendapatkan ilmu dalam workshop yang ditujukan kepada muda mudi Kota Bandung ini. Paling lama, kata Dewi, satu buah pakaian dari bahan kertas majalah bisa rampung dalam waktu dua hari pengerjaan.

"Kostum recycle ini kreasi saya sendiri. Paling hanya menghabiskan satu (bundel) majalah," terangnya.

Selain itu, pakaian cantik rancangannya itu juga tidak memerlukan modal yang banyak. meski begitu, nilai seninya mampu menyeimbangkan nilai ekonomi. Ke depan, kata dia, kostum tersebut bisa dipakai untuk foto model ataupun karnaval.

"Nggak perlu banyak modal lah, kan majalah bekas banyak di rumah. Tinggal kerjain aja," ucapnya.

Di tempat yang sama, Direktur Program BCCF Galih Sedayu mengatakan, panitia Workshop Recycle Fashion and Craft sempat kewalahan menghadapi peminat.

Lebih dari 50 orang muda mudi Kota Bandung sangat tertarik mengikuti workshop tersebut. Namun, kuota yang tersedia hanya 30 orang. "Biar workshop-nya bisa diterima dengan baik oleh para peserta, maka kita batasi," ungkap Galih.

Menurutnya, workshop yang mengedepankan daur ulang tersebut merupakan langkah awal untuk mengejar mimpi membuat sebuah karnaval dengan memanfaatkan isu recycle atau daur ulang.

"Harapan kita, setelah mengikuti workshop, wawasan dan ilmu yang peserta dapat bisa ditransfer ke lingkungan terdekat agar sampah bisa diolah dan mempunyai nilai. Kita juga punya mimpi, suatu saat Bandung punya karnaval dan festival fashion yang memanfaatkan isu-isu recycle," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com