Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Berdatangan untuk Oma Wilhelmina

Kompas.com - 09/08/2013, 20:47 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MINAHASA. KOMPAS.com - Keprihatian terhadap Wilhelmina Mogot (82) segera ditindaklanjuti oleh Pengurus Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kabupaten Minahasa. Mereka mendirikan Posko Koin Peduli Buat Oma Wilhelmina.

"Posko ini kami buka secara resmi mulai hari ini, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap apa yang dialami oleh Oma Wilhelmina bersama anaknya," jelas Ketua PPWI Minahasa, Michael Pandegirooth, Jumat (9/8/2013).

Keberadaan Oma Wilhelmina terdeteksi sewaktu mereka para jurnalis di Minahasa melakukan penelusuran dan investigasi data penerima BLSM. "Banyak penerima BLSM yang tidak tepat sasaran. Dari data yang bermasalah itu lalu kami melakukan penelusuran dan menemui banyak fakta di lapangan yang sangat berbeda. Salah satunya keluarga Oma Wilhelmina," jelas Michael.

Menurut Michael, sebenarnya pemerintah setempat mengetahui keberadaan Oma Wilhelmina, tetapi mereka tidak melakukan tindakan apapun dan terkesan membiarkan. "Masa ada warganya yang sudah puluhan tahun hanya hidup di kebun dan tidur dibawa tenda seadanya dibiarkan terus seperti ini," kata Michael.

Oma Wilhelmina, warga Desa Kaima Lingkungan III, Kecamatan Remboken, Minahasa sudah puluhan tahun harus hidup dibawah garis kemiskinan. Bukan hanya itu, Oma Wilhelmina harus berupaya setiap hari menghidupi anaknya, Deni Mogot (40) yang dikucilkan oleh warga karena dianggap gila.

Karena keprihatian itu, Michael bersama rekan-rekannya lalu mengunggah foto Oma Wilhelmina dipondoknya ke jejaring sosial Facebook sejak kemarin. Foto itu lalu mendatangkan simpati yang luas dari masyarakat Sulawesi Utara.

"Sebenarnya kita memiliki rasa sosial yang tinggi. Hanya saja hal-hal seperti ini kadang kala terlewatkan. Sudah menjadi tugas kitalah untuk menyampaikan kebenaran," ujar Greiny Sambur yang mengunggah pertama kali foto tersebut.

Kepala Desa Kaima, Mathin Tombeng mengaku merasa senang karena sejak diberitakan secara luas, kini banyak yang memperhatikan keberadaan Oma Wilhelmina.

"Bantuan mulai berdatangan. Mereka PPWI Minahasa yang melakukan koordinasi pengumpulan bantuan itu. Tadi juga Camat Remboken sudah memerintahkan untuk membangun rumah sederhana sementara buat Oma Wilhelmina dan anaknya," jelas Tombeng.

Sementara itu, Oma Wilhelmina sendiri kepada Kompas.com mengungkapkan rasa senangnya sebab deritanya selama ini sudah bisa didengar oleh orang lain. "Oma tidak bisa bawa dia (Deni) berobat, karena tidak ada uang. Oma hidup susah, makan saja sulit. Tapi sekarang mereka sudah mau bantu," kata Oma Wilhelmina.

Beberapa pihak baik perorangan maupun organisasi dan komunitas masyarakat kini memberikan perhatian kepada Oma Wilhelmina. Pada Jumat sore Organisasi Aku Cinta Sulawesi Utara (ACSU) dan beberapa warga datang menyalurkan langsung bantuan buat Oma Wilhelmina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com