JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, kemacetan akses menuju Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, bukan karena ketidaksiapan pemerintah. Menurut Mangindaan, kemacetan akibat antusias warga terhadap bandara yang baru beroperasi itu.
"Macetnya itu bukan karena tidak siap. Justru yang paling banyak (ke bandara) bukan penumpang atau pengantar. Masyarakat yang ingin melihat Kualanamu itu yang banyak," kata Mangindaan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin ( 29/7/2013 ).
Mangindaan mengatakan, Bandara Kualanamu memang memiliki daya tarik. Selain bangunan yang megah, kata dia, semua sistem dijalankan dengan elektronik. Akibatnya, warga ingin melihat langsung.
"Jangankan orang Sumatera Utara, orang dari Jakarta saya dengar mau ke sana," kata politisi Partai Demokrat itu.
Untuk mengatasi, kata Mangindaan, pihaknya mengerahkan semua bus Damri. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian agar mendahulukan calon penumpang.
Ketika disinggung jalan rusak menuju bandara, menurut Mangindaan, jalan yang rusak karena masalah ganti rugi lahan yang belum selesai. Pemilik lahan meminta ganti rugi yang lebih besar. Masalah tersebut diserahkan ke pemerintah daerah.
Seperti diberitakan, Bandara Internasional Kualanamu yang pembangunannya memakan waktu enam tahun itu diresmikan Kamis pekan lalu. Kualanamu adalah bandara yang modern. Bandara ini mempunyai layanan transportasi antarmoda, sistem layanan bagasi otomatis.
Bandara juga berwawasan lingkungan. Pemakaian dinding kaca yang masif dan sirkulasi udara yang baik membuat bandara ini hemat listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.