Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tor-tor Sipitu Cawan Warnai Penutupan Horas Parapat Fiesta 2013

Kompas.com - 01/07/2013, 00:08 WIB
Tigor Munthe

Penulis



PARAPAT, KOMPAS.com -
Ada tarian tor-tor Sipitu Cawan (tujuh mangkok) pada penutupan Horas Parapat Fiesta 2013 di Open Stage Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Minggu.

Tor-tor ini dibawakan tujuh orang penari dari Yayasan Pusuk Buhit Sakti pimpinan Sorimangaraja Sitanggang dan cukup mendapat perhatian penonton termasuk turis mancanegara yang menyaksikan tarian khas ini.

Menurut Sorimangaraja, tari atau tor-tor Sipitu Cawan ini bersumber dari sebuah legenda yakni turunnya 7 putri kayangan ke sebuah telaga di puncak Gunung Pusit Puhit yang membawa cawannya masing-masing.

"Tiap satu cawan memberi arti tersendiri bagi prinsip hidup orang Batak. Ada kesucian, kekuatan, kebijakan, hukum, adat, undang- undang dan kemasyarakatan," jelas Sorimangaraja, Minggu (30/6/2013).

Sementara itu, penutupan Horas Parapat Fiesta dilakukan secara resmi oleh Hj Nuriaty Damanik didampingi seluruh panitia pelaksana dan para tokoh adat di Parapat. Dalam sambutannya, Hj Nuriaty Damanik yang mengaku, pernah datang di Parapat pada 1977 ini mengatakan, tampak perbedaan nyata kondisi dulu dengan saat ini.

Saat ini, kata Nuriaty, kondisi Parapat cukup memprihatinkan sebagai kota tujuan wisata. "Bandingkan Parapat dulu dan sekarang ini, tampak sangat mengiris hati. Mari Kita mulai dari diri kita sendiri dan rumah tangga kita untuk berbuat menjadikan Parapat seperti kota turis tahun sembilan puluhan," katanya.

Nuriaty lalu berharap kegiatan Horas Parapat Fiesta tetap dilaksanakan pada tahun 2014 mendatang dan kegiatan ini akan menjadi kelender tahunan, apalagi pelaksanaannya tepat liburan anak sekolah.

Salah seorang tokoh masyarakat Parapat L Ambarita menjelaskan, Horas Parapat Fiesta merupakan pesta rakyat di bidang seni, budaya dan olahraga yang merupakan inisiatif masyarakat Parapat melalui Lembaga Musyawarah Pembangunan Parapat (LMPP).

"Kita patut bersyukur dan bangga serta berterima kasih terhadap semua pihak yang membantu kegiatan ini. Mari kita perjuangkan nama baik Parapat ini, seperti pada tahun sembilan puluhan. Kita mau kota ini menjadi kota turis dan bukan sebaliknya menjadi kota mati dan kota lintas saja," ujarnya.

Acara penutupan dilakukan dengan penyerahan berbagai hadiah dan penghargaan kepada para juara lomba. Pesta rakyat yang digelar sejak Kamis (27/6/2013) kemudian dipuncaki dengan penampilan artis Batak Dakka Hutagalung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com