SURABAYA, KOMPAS.com - Momentum memperingati hari air sedunia 2017, sungai Kali Surabaya diruwat.
Selain menggelar pertunjukan wayang kulit di sisi sungai, ruwatan Kali Surabaya juga dilakukan dengan melepas bibit ikan dan penanaman pohon di bantaran sungai.
Wayang Kulit yang digelar Sabtu (25/3/2017) malam itu mengusung lakon Dewaruci dengan dalang asli Surabaya Ki Nugroho.
Baca juga: Mahasiswa dan Petani Peringati Hari Bumi: Mulai dari Berkemah hingga Jelajah Pulau Ajaib
Pelepasan bibut ikan dilakukan Sabtu sore di sekitar pintu air Gunungsari oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf bersama pejabat Perum Jasa Tirta II dan aktivis lingkungan.
Sebelum melepas bibit ikan, acara ruwatan diawali dengan pemotongan tumpeng nasi kuning.
"Ada 350 benih ikan yang dilepas, jenis ikan tersebut adalah penghuni asli Kali Surabaya yakni wader dan tawas," kata Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH), Imam Rochani.
Ruwatan tersebut, menurutnya, adalah upaya doa agar kualitas Kali Surabaya tetap terjaga, dan agar warga di sekitar sungai lebih sadar akan lingkungan sungai.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan, pencemaran Kali Surabaya 60 persen dari limbah industri dan rumah tangga.
"Tapi faktanya, baru 40 persen perusahaan di sisi sungai yang punya Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL), kalau limbah komunal masih 20 unit saja," terangnya.
Menjaga kualitas air Kali Surabaya sebagai bahan baku air bersih warga Kota Surabaya, menurut dia, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga warga sekitar sungai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.