Pekik ''Om Salaman Om'' untuk Peserta Kompas Bike-Jateng Gayeng

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Sinar mentari menyirami tubuh para peserta Kompas Bike-Jateng Gayeng, Jumat (10/3/2017) pagi. Ramah dan hangat.

Mereka, para pesepeda yang tangguh, memulai perjalanan dari Purwokerto menuju Wonosobo, pagi itu. Pada hari pertama ajang Kompas Bike-Jateng Gayeng, mereka harus menempuh jarak sekitar 199 kilometer. Sepanjang perjalanan, rombongan dikawal petugas kepolisian.

Setelah mengayuh sepeda berpuluh-puluh kilometer, para peserta akhirnya memasuki wilayah Kabupaten Banjarnegara.

Kehangatan yang lain rupanya menyambut ketika rombongan pesepeda Kompas Bike-Jateng Gayeng memasuki pertengahan kota.

Dari kejauhan, barisan anak-anak sudah terlihat. Sorak sorai sayup terdengar. Makin dekat, raut wajah gembira dan keriangan para bocah berusia SD itu makin jelas.

Mereka berjejer di belakang tali rafia hitam sebagai batas dengan mengenakan balutan seragam pramuka dan memegang bendera merah putih dari plastik dan bertangkai hijau di tangan.

Sorak sorai makin keras ketika rombongan pesepeda melewati mereka. Tak sedikit dari mereka yang mengulurkan tangan melewati tali rafia pembatas untuk melakukan tos dengan para pesepeda yang melintas.

Tiba-tiba, ada yang berteriak.

"Om, salaman, Om!'' seru salah seorang siswa SD itu lalu diikuti oleh sejumlah temannya.

Sementara itu, ketika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang ikut serta dalam kegiatan bersepeda ini melintasi mereka, sejumlah siswa kembali berteriak seraya mengulurkan tangan mereka ke arah jalan.

"Pak Ganjar, Pak Ganjar!" seru mereka.

Kegembiraan ini berlangsung hingga lebih dari 100 meter selama rombongan pesepeda berada di Kabupaten Banjarnegara hingga menuju perbatasan dengan Kabupaten Wonosobo.

"Tetap semangat, Om!"

(Baca juga: Hari Pertama Kompas Bike-Jateng Gayeng, dari Jalan Berlubang hingga Tanjakan)