10 Ekor Sapi di NTT Ditemukan Mati

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 10 ekor sapi milik warga Desa Oebubuk, Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten Timor tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur ditemukan mati di padang oleh pemiliknya.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT Dani Suhadi mengatakan, 10 ekor sapi yang mati itu, saat ditemukan hanya tersisa bangkainya saja karena sudah mati lebih dari dua hari.

Menurut Dani, pihaknya akan mengirim tim reaksi cepat ke Kabupaten TTS untuk menangani kasus kematian mendadak itu dan mengambil sampel untuk dilakukan pemeriksaan guna mengetahui penyebab matinya sapi.

"Biasanya kematian sejumlah ternak tersebut akibat cuaca ekstrem yang selama ini terjadi di wilayah ini. Namun kami masih harus lakukan pemeriksaan lagi, dan besok tim reaksi cepat dan dari balai besar akan turun ke lapangan untuk mengecek kejadian tersebut," ucap Dani kepada Kompas.com, Kamis (23/2/2017) malam.

Dani menambahkan, sapi milik warga di Kecamatan Mollo Tengah, selama ini dibiarkan berkeliaran untuk mencari makan sendiri dan dan tanpa diawasi oleh pemiliknya.

Hal itu juga kata Dani, sangat menyulitkan petugas dari dinas peternakan setempat untuk melakukan vaksinasi.

Dia menduga, berdasarkan pemeriksaan sementara oleh petugas atau dokter hewan di daerah tersebut, diketahui bahwa penyakitnya hampir sama seperti yang terjadi Kecamatan Amfoang, Kabupaten Kupang, yakni Septicaemia epizootica atau lebih dikenal dengan penyakit ngorok.

"Kuat dugaan itu penyakit SE yang menyerang paru-paru hewan ternak, sehingga menyebabkan sapi itu mati cepat, " ujar Dani.