Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa IAIN Dibunuh Pamannya karena Pelaku Tergiur Ponsel Korban

Kompas.com - 19/01/2017, 12:46 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Polisi akhirnya meringkus pelaku pembunuhan Junaidi Henan, salah seorang mahasiswa jurnalistik IAIN Ambon yang jasadnya ditemukan mengenaskan di rumahnya di BTN Wayeme Ambon pada 14 Desember 2016 lalu.

Pelaku pembunuhan tak lain adalah paman korban sendiri yang bernama Munanjar Tajudin Nuhuyanan alias Aco.

Pelaku ditangkap polisi di Pasar Binaya Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah pada Selasa (17/1/2017).

Setelah itu, pelaku kemudian dibawa ke Ambon. Setelah menjalani pemeriksaan sejak Rabu kemarin, Munanjar akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik.

"Pemeriksaan dilakukan hingga Rabu malam dan pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Paur Subbag Humas Polres Pulau Ambon, Iptu Nicolas Anakotta kepada sejumlah wartawan, Kamis (19/1/2017).

Nicolas menjelaskan, dari pemeriksaan, pelaku mengakui semua perbuatannya bahwa dia telah membunuh keponakannya itu. Adapun motif membunuhan itu adalah karena pelaku tergiur dengan smartphone milik korban.

“Kemungkinan pelaku terbelit utang sehinga saat melihat handphone milik korban, dia lalu gelap mata dan menghabisi korban,” katanya.

Selain mencuri ponsel milik korban, pelaku juga membawa kabur sepeda motor Honda Beat milik korban.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 365 ayat 3 atau Pasal 338 dan Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang tindak pidana pencurian disertai kekerasan dan pembunuhan.

“Ancamannya di atas 10 tahun penjara,” katanya.

Korban sebelumnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di rumahnya di BTN Wayeme Ambon pada 14 Desember 2016 lalu.

Saat ditemukan terdapat luka robek di bagian perut korban. Bagian kepala dan tubuh korban juga terdapat bekas setrika serta ada tali yang melilit di leher korban.

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi memastikan bahwa korban meninggal karena dibunuh. Upaya pengejaran terhadap pelaku akhirnya berbuah hasil setelah polisi mengendus keberadaannya di Masohi, Kabupaten Maluku Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com