Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkutan Barang di Pelabuhan Ketapang "Overload"

Kompas.com - 31/12/2016, 16:37 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI,KOMPAS.com - Mulai tahun 2017 pengiriman barang logistik dari Jawa menuju Lombok tidak lagi perlu melewati Banyuwangi, tapi langsung dengan memaksimalkan kapal angkut barang dari Surabaya menuju Lombok.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau pelabuhan Ketapang Banyuwangi Sabtu (31/12).

Ia menjelaskan, saat ini ada pergerakan masif pengiriman barang dari Jawa Timur menuju NTB, Bali dan NTT sehingga terobosan baru tersebut harus segera dilakukan karena angkutan barang di Pelabuhan Ketapang sudah overload.

"Harus ada terobosan baru dan reformasi, angkutan logistik akan kita kurangi. Kita akan manage agar kapal logistik (roll off-roll on/Ro-Ro) sebagian bisa langsung dari Surabaya menuju Lombok atau Bali. Jadi yang dari Surabaya tidak perlu lewat Ketapang lagi. Selain itu saya juga pernah dikomplain Gubernur Bali katanya masak barangnya untuk NTB tapi lewat Bali jadi jalannya kan rusak," kata Budi.

Ia menambahkan dengan adanya jalur laut Surabaya-Lombok, maka akan mengurangi kemacetan dan biaya transportasi pengiriman barang lebih efesien.

"Kalau mau Lombok akhirnya mereka kan bayar di dua pelabuhan. Jika dibuka jalur langsung pasti biayanya akan lebih irit," jelasnya.

Untuk Pelabuhan Ketapang, rencananya akan lebih fokuskan pada angkutan penumpang untuk menunjang pariwisata yang ada di Bali dan Banyuwangi sehingga penumpang nyaman saat melakukan perjalanan.

Budi juga mengatakan Banyuwangi tidak perlu takut kehilangan pemasukan dari angkutan barang, karena angkutan penumpang lebih menjanjikan.

"Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk sebagai pelabuhan penyeberangan tersibuk kedua di Indonesia setelah Pelabuhan Merak – Bakauheni sehingga perlu ada perhatian khusus. Kedepannya tidak menutup kemungkinan ada jalur penyeberangan Pelabuhan Ketapang langsung ke NTB," tambahnya.

Sementara itu, Manager Usaha ASDP Banyuwangi Ardhi Ekapati kepada Kompas.com mejelaskan, kendaraan berat yang melewati Pelabuhan Ketapang ke arah timur per hari rata-rata sekitar 4.000 kendaraan. Namun dengan jumlah 42 kapal yang standbye serta penambahan trip dari 8 menjadi 9 trip tidak ada penumpukan kendaraan di Pelabuhan Ketapang.

"Sekarang terbanyak ya ke Bali karena sudah dibuka jalur pelayaran dari Surabaya ke Lombok dan ada penurunan jumlah kendaraan di Ketapang sekitar 1 persen," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com