Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bima Imbau Warga Jangan Terprovokasi Isu Penistaan Agama

Kompas.com - 02/11/2016, 16:53 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Wali Kota Bima H Qurais H Abidin meminta masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu penistaan agama yang menyeret calon Guburnur DKI, Basuki Tjahaja Purnama.

Permintaan sekaligus imbauan itu disampaikan Wali Kota Bima dalam rapat koordinasi bersama unsur Forum Kounikasi Pemerintah Daerah (FKPD), Rabu (2/11/2016).

Dalam rakor tersebut tampak hadir Wakil Ketua DPRD Kota Bima Syahbuddin dan M Syafei, Kajari Bima Eko Prayitno, Bima Kota AKBP Ahmad Nurman Ismail SIK dan Kasdim 1608/Bima Kol Inf Jalal Saleh, serta Kepala Kemenag Syahrir.

Rapat itu membahas tentang isu demonstransi besar-besaran ormas Islam di Jakarta pada 4 November 2016.

“Jaga suasana kondusif, masyarakat jangan mudah terprovokasi,” ujar Qurais.

Menurut wali kota, kegiatan demonstrasi atau kebebeasan berpendapat merupakan hak warga negara yang dijamin oleh undang-undang. Namun, yang menjadi masalah adalah jangan sampai kegiatan demonstrasi tersebut mengganggu kenyamanan atau ketertiban masyarakat serta merusak fasilitas umum.

“Hal inilah yang perlu diantisipasi oleh semua pihak,” pintanya.

Dalam kesempatan itu, Qurais meminta Kantor Kementerian Agama Kota Bima untuk memberikan pencerahan kepada lingkungan pondok pesantren dan madrasah agar tidak mudah terprovokasi untuk melaksanakan demonstrasi.

Sebelumnya, Wali Kota juga telah memberi arahan yang sama kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) serta para camat dan lurah agar selama dua hari ini melaksanakan sosialisasi yang intensif di lingkungan sekolah serta RT/RW dan masyarakat.

Itu dilakukan agar seluruh elemen masyarakat menjaga suasana kondusif dan tidak mudah terprovokasi oleh demo kasus penistaan agama.

“Menyatakan sikap merupakan hak setiap warga negara. Namun demikian, kita juga wajib menjaga ketertiban dan keamanan. Jangan sampai meninggalkan tanggung jawab atau pekerjaan hanya karena terlibat demonstrasi," imbau Qurais.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com