Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Wakil Wali Kota Bandung Sebut Program Ridwan Kamil Tak Orisinal

Kompas.com - 16/08/2016, 12:50 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Mantan Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda, mengkritik kinerja Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Menurut Ayi, banyak program Pemkot Bandung yang tidak orisinal di tangan Ridwan.

Ayi mencontohkan program kredit bunga ringan yang kini dikenal sebagai Kredit Melati (melawan rentenir). Ia mengklaim bahwa program itu merupakan gagasannya sewaktu memimpin Bandung bersama Dada Rosada pada 2011.

"Banyak program yang dilanjutkan, saya kira harus jujur kalau itu melanjutkan. Sebut saja melanjutkan, jangan mengklaim. Coba kamu sebutkan apa saja yang orisinal?" kata Ayi saat ditemui di Bandung, Selasa (16/8/2016).

Begitu pun dengan program kampung kreatif dan urban farming. Ayi tidak keberatan jika program gagasannya dilanjutkan. Namun, dia berharap program terdahulu tak diklaim sebagai keberhasilan pimpinan saat ini.

"Saya kira programnya bagus, tapi jangan diklaim," ujar Ayi yang telah menyatakan akan maju sebagai calon wali kota Bandung pada pemilihan kepala daerah 2018.

Ayi juga mengkritik beberapa permasalahan Kota Bandung yang belum teratasi, seperti banjir dan kurang efektifnya pelayanan masyarakat.

"Sekraang taman banyak, taman itu harus punya fungsi ekosistem. Saya tanya, berapa tanaman yang ditanam oleh Pemkot Bandung hari ini? Tanah kita baik, kenapa harus artifisial (tidak alami)," ucapnya.

Menurut dia, pembangunan tidak harus secara fisik, tetapi bisa dengan meningkatkan fungsi pelayanan dasar, kesehatan, perizinan, dan keberpihakan pemerintah terhadap ekonomi kerakyatan.

"Dulu wali kota bebas makan dengan warga, sekarang kan harus diundi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com