Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergerakan Tanah di Sukabumi Meluas, 407 KK Mengungsi

Kompas.com - 25/07/2016, 17:11 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com -  Pergerakan tanah di Gunung Sapu, Kecamatan Curugkembar, Sukabumi, Jawa Barat yang sudah terjadi sejak Selasa (19/7/2016), hingga kini masih terus berlangsung. Hal ini menyebabkan tebing longsor, tanah  retak, dan ratusan bangunan rusak. Warga pun terpaksa mengungsi.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan hingga Senin (25/7/2016) siang, jumlah warga terdampak sudah mencapai 407 kepala keluarga (KK).

Ratusan KK dengan jumlah jiwa mencapai seribuan orang itu tersebar di dua desa yaitu Desa Nagrakjaya dan Cimenteng. Kerusakan bangunan terbanyak di wilayah Desa Nagrakjaya.

Di Desa Nagrakjaya terdapat 148 KK dengan 448 jiwa rumahnya mengalami rusak berat, 91 KK dengan 246 jiwa rumahnya rusak sedang dan 58 KK dengan 161 jiwa rumahnya rusak ringan serta sebanyak 39 KK rumahnya terancam.

Sedangkan di Desa Cimenteng berdampak pada 66 KK yang rumahnya terancam dan 5 KK terisolir.

''Bencana gerakan tanah yang sekarang ini lebih besar dan terus meluas dibanding tahun 2012 lalu,'' kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo saat dihubungi Kompas.com  hari ini.

Menurut Usman, warga yang terdampak mayoritas mengalami kerusakan pada rumahnya, mulai dari kategori rusak berat, rusak sedang hingga rusak ringan serta ada juga yang terancam.

''Rumah-rumah warga yang terdampak rusak itu mayoritas retak-retak hingga belah baik pada dinding bangunan maupun lantainya. Mereka sudah diungsikan ke tempat aman,'' ujar dia.

Usman menuturkan, hingga saat ini bantuan-bantuan dari para donatur dan dari pemerintah sudah disalurkan kepada warga yang terdampak. Hanya saja sempat terhambat karena kondisi hujan di lokasi.

''Bantuan sudah disalurkan kepada warga yang terdampak di lokasi pengungsian. Di lokasi juga selain TNI, Polri dan aparat pemerintahan kami juga dibantu para relawan,'' tutur Usman yang juga pernah menangani bencana gerakan tanah di Gunung Sapu pada 2012 di lokasi berbeda.

Usman menambahkan bencana pergerakan tanah di Gunung Sapu saat ini, lokasinya berbeda dengan yang terjadi pada tahun 2012 lalu. Pada 2012 terjadi di dua desa yaitu Desa Cimenteng dan Bojong Tugu.

''Kejadian tahun 2012 merusak ratusan rumah dengan kondisi bangunan retak-retak baik dinding maupun lantai serta tanah,'' tambah dia.

Lokasi bencana pergerakan tanah ini, dari Kota Sukabumi mencapai jarak lebih 60 kilometer. Dari Kecamatan Sagaranten ke Kecamatan Curugkembar sekitar 10 kilometer.

Baca juga: Pergerakan Tanah di Gunung Sapu Meluas, Puluhan Warga Mengungsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com