Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergerakan Tanah di Gunung Sapu Meluas, Puluhan Warga Mengungsi

Kompas.com - 21/07/2016, 19:50 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Bencana pergerakan tanah Gunung Sapu di Kecamatan Curugkembar, Sukabumi, Jawa Barat, hingga Kamis (21/7/2016) petang terus membesar dan meluas.

Warga di Kampung Babakanmindi, Desa Nagrakjaya yang terletak di pinggiran gunung itu mengungsi ke keluarga, kerabat di tempat-tempat yang lebih aman.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi juga sudah menyediakan lokasi pengungsian di SD Negeri Nagrakjaya. Lokasi SD ini berada sekitar satu kilometer dari lokasi terdampak.

Baca juga: Pergerakan Tanah Gunung Sapu Sukabumi, Puluhan Rumah Rusak

Berdasarkan data sementara hingga Kamis siang, jumlah warga yang sudah mengungsi mencapai 15 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa mencapai 60 orang. Di antara warga juga sudah banyak yang mengosongkan rumahnya.

''Kami sudah menyediakan lokasi pengungsian untuk warga terdampak. Karena kondisi bencana pergerakan tanah ini terus terjadi setiap jamnya,'' kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, Usman Susilo saat dihubungi Kompas.com, Kamis petang.

Saat ini, lanjut dia, sudah dibentuk lima tim untuk tahap tanggap darurat penanganan bencana. Kelima tim ini beranggotakan di antaranya BPBD, TNI, Polri dan unsur pemerintah desa, serta masyarakat.

''Mereka (anggota tim) terus memantau dan mendata warga terdampak yang akan mengungsi. Bantuan logistik dalam tahap darurat sudah disiapkan,'' ujar Usman yang sedang berada di lokasi.

Usman menjelaskan, bencana pergerakan tanah di Gunung Sapu saat ini lokasinya berbeda dengan yang terjadi pada tahun 2012 lalu. Pada 2012, bencana alam itu terjadi di dua desa, yaitu Desa Cimenteng dan Bojong Tugu.

''Kejadian tahun 2012 merusak ratusan rumah dengan kondisi bangunan retak-retak baik dinding maupun lantai serta tanah,'' jelas dia.

Lokasi bencana pergerakan tanah ini, dari Kota Sukabumi mencapai jarak lebih 60 kilometer. Dari Kecamatan Sagaranten ke Kecamatan Curugkembar sekitar 10 kilometer.

''Ke lokasinya masih harus melintasi jalan yang masih bebatuan dan tanah,'' imbuh Usman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com