Pasar Dadakan Digelar di Lautan Pasir Bromo

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Lautan pasir Gunung Bromo mendadak menjadi pasar, Kamis (21/7/2016) pagi.

Puluhan stan dadakan menyediakan berbagai kebutuhan pengunjung dan warga Tengger yang melakukan ritual Yadnya Kasada.

Selain berjualan makanan, para pedagang juga menjual barang kebutuhan seperti busana dan barang-barang lainnya. Pasar dadakan semakin ramai dengan banyaknya warga yang menawarkan transportasi kuda dan mobil jeep untuk menuju ke kawah Bromo.

Sulthon, seorang penjual jajanan bakso, mengatakan, pasar dadakan hanya digelar setahun sekali saat Kasada.

"Hari-hari biasa hanya ada beberapa warung saja," kata warga Kecamatan Sukapura, Probolinggo ini.

Saat Kasada, pengunjung mayoritas adalah warga Tengger dari berbagai daerah yang melakukan ritual melarung sesaji ke kawah Bromo.

"Kalau hari-hari libur banyak wisatawan lokal dan mancanegara," ucapnya.

Kemarin malam, ratusan warga Tengger menghadiri resepsi Yadnya Kasada di Balai Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura.

Melarung sesaji ke kawah Bromo adalah rangkaian terakhir upacara Kasada. Suku Tengger membawa berbagai macam hasil bumi untuk dilempar ke kawah Gunung Bromo.

(Baca juga: Pengunjung Upacara Kasada Dibatasi 1 Kilometer dari Kawah Bromo)