MANOKWARI, KOMPAS.com - Ratusan penumpang penerbangan Express Air dari Manokwari, tujuan Sorong dan Jakarta, terlantar 12 jam di Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat, Minggu (29/5/2016).
Peristiwa itu terjadi karena pesawat pengganti gagal mendarat menyusul kondisi bandara yang tak layak didarati di malam hari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, para penumpang ini sejak pagi hingga malam hari, pasrah menunggu kedatangan pesawat pengganti Express Air dari Jayapura.
Para penumpang sedianya diberangkatkan pada pukul 08.00 Wit dari Bandar Rendani dengan pesawat Boeing 737-200.
Namun pesawat mengalami gangguan teknis. Pihak maskapai, selanjutnya melakukan pergantian pesawat dari Jayapura.
Sayangnya, perubahan rute yang diturunkan dari Kementriaan Perhubungan terlambat, sehingga penerbangan tersebut ditunda.
“Pesawat dari Jayapura ini tidak masuk Sorong, sehingga rute penerbangannya harus diubah, namun karena ini hari Minggu, maka pengurusan perubahan rute ini terlambat dan baru diturunkan pada sore hari," kata Gatot Sudaryanto, Station Manager Express Air Manokwari.
"Pihak bandara tidak mengizinkan pesawat mendarat pada malam hari,” sambung dia.
“Kami telah memberikan kompensasi dan penginapan bagi para penumpang. Penginapan ini khusus mereka yang memiliki tempat tinggal jauh, karena rencananya akan diberangkatkan besok pagi,” tutur Gatot.
Salah satu penumpang tujuan Sorong, Yeremias, menyayangkan sikap Pemerintah yang terkesan tidak peduli dengan kondisi Bandar Udara Manokwari.
“Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi. Pemerintah harus bisa lengkapi semua fasilitas di bandara agar pesawat bisa didaratkan pada malam hari," kata dia.
"Tindakan maskapai dengan membatalkan penerbangan ini ada baiknya, karena ini menyangkut keselamatan banyak orang,” sambung dia lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.