Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Padam Dua Kali Saat KNKT Rilis Penyebab Karamnya Kapal Rafelia 2

Kompas.com - 10/05/2016, 15:37 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis hasil penemuan terkait tenggelamnya KMP Rafelia 2 di Selat Bali pada Maret 2016.

Rilis yang digelar di ruang Rempeg Jogopati Kantor Pemkab Banyuwangi itu merupakan yang kali pertama dilakukan KNKT di tempat kejadian perkara.

"Saat melakukan investigasi terkait tenggelamnya kapal Rafelia 2, saya sudah meminta kepada KNKT untuk melakukan rilis di Banyuwangi, tidak perlu di Jakarta agar kami mengetahui penyebab dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah agar kejadian serupa tidak terulang untuk mendorong keamanan bagi pengguna transportasi laut," jelas Bupati Banyuwangi Abdullah Azar Anas, Selasa (10/5/2016).

Selain itu, Bupati Anas juga meminta agar para pemangku kepentingan dan pihak terkait, termasuk operator kapal, bisa membenahi sistem agar keamanan pelayaran terjamin.

Baca juga: Keberadaan Nakhoda KMP Rafelia 2 Belum Diketahui

Terlebih lagi jika tol yang menghubungkan Sumatera dan Jawa hingga Banyuwangi sudah dibuka, akan ada kemungkinan jumlah lalu lintas yang menyeberang ke Bali semakin banyak.

"Saya sempat nyeberang kemarin sampai tiga jam dan luar biasa lama, dan saya khawatir juga. Semoga hasil investigasi dari KNKT bisa menjadi evaluasi kita bersama," jelas Bupati Anas.

Sementara itu, saat pemaparan hasil investigasi dilakukan oleh Kasubkom Investigasi Kecelakaan Pelayaran KNKT Kapten Aldrin Dalimunte, listrik di ruangan Rempeg Jogopati padam dua kali sehingga presentasi sempat ditunda sekitar lima menit.

"Wah, kayaknya harus dinvestigasi juga ini tumben-tumbennya lampu mati, padahal enggak pernah sama sekali meeting di ruang ini lampunya mati," celetuk Bupati Anas dan disambut tawa oleh para undangan yang hadir pada Selasa (10/5/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com