Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Beras Ini Hanya Layak untuk Makan Ayam"

Kompas.com - 11/04/2016, 16:11 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Pasar murah dalam rangka HUT ke 495 Kabupaten Semarang beberapa waktu lalu menyisakan masalah. Sebab beras yang dijual didalam paket sembako tersebut dinilai tidak layak dikonsumsi, bahkan kualitasnya jauh dibawah beras raskin yang biasa dibagikan kepada warga kurang mampu.

Temuan adanya beras tidak layak dalam paket sembako murah tersebut awalnya hanya dilaporkan terjadi di kecamatan Tengaran.

"Coba bandingkan, berasnya lebih kusam, banyak yang pecah dan kotor. Bahkan ada yang sudah berkutu, saya tidak sampai hati membaginya," ungkap Anggota DPRD Kabupaten Semarang, Pujo Pramujito, Senin (11/4/2016).

Menurut Pujo, program pasar murah yang pertama kalinya digelar dalam rangka HUT ke 495 Kabupaten Semarang ini sebenarnya sangat bagus. Sebab dengan harga Rp 5.000, warga kurang mampu mendapatkan satu paket sembako senilai Rp 52.000 yang berisi beras 2,5 kilogram, minyak goreng dan gula pasir masing-masing 1 kilogram.

Namun, sebut dia,  sangat disesalkan dalam pelaksanaannya, karena kualitas beras yang ada di dalam paket tersebut tidak layak konsumsi. "Saya sidak, cek ke lapangan ternyata berasnya lebih jelek dari raskin. Saya hafal beras raskin itu seperti apa karena saya juga ketua RT lingkungan saya," kata Pujo, yang juga warga Tengaran ini.

Pujo yang mendapatlan laporan tersebut mencoba mencariinformasi dari kecamatn lainnya melalui sesama anggota dewan. Ternyata diketahui beras tidak layak konsumsi tersebut juga di temukan di kecamatan lain, seperti Ambarawa, Bandungan, Ungaran Barat, dan Ungaran Timur.

"Saya tanya kepada teman-teman DPRD lainya, juga melihat tampilannya jelek. Ada yang diambil, ada juga yang tidak," ujarnya.

Senada, anggota legislatif asal Ambarawa, The Hok Hiong juga menemukan kondisi beras yang sama dalam paket sembako murah yang dibagikan di Ambarawa. Ia mengaku sudah mendapatkan pengaduan dari warga Ambarawa terkait hal ini.

"Berasnya seperti menir semua, sangat tidak manusiawi. Apalagi ini dibeli dari HUT Kabupaten Semarang,” ujar The Hok Hiong.

Seharusnya, kata dia, sebelum paket tersebut didistribusikan, ada proses pengecekan terlebih dahulu. Hal ini untuk mengetahui apakah paket sembako tersebut telah memenuhi kelayakan. Termasuk dengan kualitas beras yang diharapkan pada saat lelang pengadaan.

"Terbukti, beras tak layak konsumsi ini terungkap setelah diterima masyarakat," ucapnya.

Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bambang Kusriyanto saat dikonfirmasi bahkan berkomentar lebih pedas lagi. Menurut dia, saking jeleknya kualitas beras dalam paket sembako tersebut, beras itu hanya pantas untuk menjadi makanan ayam.

"Tidak layak untuk dikonsumsi, hanya layak untuk makan ayam," tegasnya.

Sebelumnya diinformasikan, dalam rangka HUT ke 495 Kabupaten Semarang ke-495, Pemkab setempat menggelar pasar murah dengan sasaran keluarga kurang mampu. Dana yang dialokasikan dalam program ini berasal dari APBD senilai Rp 2,2 miliar.

Dengan dana sebesar itu, total ada 40.000 paket sembako yang didistribusikan ke 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com