Karena tak terima diperlakukan seperti itu, kedua orang tua EN, kemudian melapor ke Kepolisian Sektor setempat dan Lembaga Anti Kekerasan Masyarakat Sipil (Lakmas) Cendana Wangi NTT.
Direktur Lakmas, Cendana Wangi NTT, Viktor Manbait, kepada Kompas.com, Minggu (20/3/2016) mengatakan, berdasarkan laporan pengaduan dari orang tua, EN sempat diteror melalui pesan singkat telepon seluler agar segera menemui pelaku.
Akan tetapi, lanjut Viktor, karena korban takut dan lari sehingga dikejar pelaku yang langsung menikamnya tanpa diketahui penyebab awalnya.
"Saat datang menemui kami, orang tua Elviana mengaku anak mereka ditikam sebanyak dua kali di punggung tanpa sebab, pada Selasa (15/3/2016) lalu. Akibat tikaman itu Elviana harus mendapat jahitan di Puskesmas Ponu kemudian dirujuk ke RSUD Atambua, Kabupaten Belu," kata Viktor.
Terkait dengan hal itu, Kapolsek Biboki Selatan, IPda Yadokus Feka mengaku pelaku GMU sudah ditangkap di kediamannya pada Sabtu (19/3/2016) kemarin.
“Awalnya setelah kejadian, pelaku sempat kabur dan bersembunyi di keluarganya di Kefamenanu sehingga anggota kemudian melakukan pencarian. Kita juga meminta kepada keluarga pelaku agar segera menyampaikan kepada pelaku untuk segera menyerahkan diri dan kemarin kita sudah tangkap dia,” jelas Feka.
Saat ini kata Feka, pelaku sudah mendekam di dalam tahanan sel Polsek Biboki Selatan. Sedangkan untuk motivasi penikaman itu, polisi masih terus mendalami dengan melakukan pemeriksaan kepada pelaku dan juga sejumlah saksi lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.