Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Sedang di Abu Dhabi, Rumahnya Diterjang Tanah Longsor

Kompas.com - 13/03/2016, 22:01 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Dua rumah dihantam tanah longsor setinggi lima meter di Kampung Lebaksiuh, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (12/3/2016) malam.

Satu rumah milik Lisnawati (32) seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang masih berada di Abu Dhabi dan rumah orangtuanya, Aan (70). Rumah Lisnawati rusak pada bagian belakang, sedangkan rumah Aan hanya rusak ringan bagian belakangnya.

Tidak ada korban, baik jiwa maupun cedera dalam peristiwa longsor yang terjadi selepas Maghrib. Hanya saja penghuni di satu rumah sempat panik. Sedangkan satu rumah lainnya dalam keadaan kosong.

''Kejadiannya setelah saya sholat Magrib. Saat itu saya sedang diam, tiba-tiba mendengar suara benturan dari belakang rumah dan terasa bergetar,'' aku Juju (55) kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Minggu sore.

Tidak lama, lanjut Juju, ke dalam rumah itu langsung masuk air bercampur tanah (lumpur) dengan cukup deras. Spontan dia langsung membawa kedua cucunya yang sedang berada di dalam rumahnya.

''Saya langsung keluar. Yang saya ingat saya langsung bawa cucu saya keluar. Di depan rumah sudah penuh lumpur, saya langsung saja ke masjid,'' ujar dia sambil menunjuk ke arah Masjid yang berlokasi di sebelah rumahnya.

Sementara suami Juju, Aan (70) menuturkan saat kejadian dia bersama sejumlah warga sedang berada di dalam masjid. Seingat dia sempat mendengar suara reruntuhan setelah shalat Magrib.

''Saya tidak langsung pulang, baru setelah selesai shalat Isa saya baru mengecek ke rumah. Termasuk ke rumah anak saya, dan setelah dilihat bagian dapur dan kamarnya tertimbun tanah dan lumpur sudah masuk ke dalam rumah,'' tutur Juju kepada Kompas.com sambil melihat-lihat kembali rumah anaknya.

Tanah longsor itu terjadi, lanjut Aan, selain karena hujan deras juga diduga akibat tanggul penghalang di lahan kosong milik tetangganya dibuka. Sehingga limpahan air hujan dari jalan langsung menerobos ke bagian rumah yang posisinya berada di bawah jalan.

''Sudah 30 tahun di sini tidak pernah kejadian seperti ini, namun setelah lahan itu dijual kepada orang lain baru ada kejadian longsor. Saya sudah melapor ke Pak RT sebelumnya agar tanggulnya jangan dibuka, tapi sebelum diperbaki keburu longsor,'' tutur dia.

Pantauan Kompas.com di lokasi kejadian sudah kembali dipasang penahan luapan air hujan dengan menggunakan sejumlah karung berisi tanah. Karung-karung tersebut di simpan di pinggir jalan desa yang menghubungkan antar warga di Kampung Lebaksiuh.

Kondisi jalan aspal di desa itu pun kondisinya dalam keadaan rusak, begitu juga drainase tidak berfungsi. Bahkan di beberapa lokasi tanpa ada drainase sehingga bila hujan turun deras, air meluap hingga badan jalan. Kampung Lebaksiuh ini berada di pinggiran hutan kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

''Ya kalau hujan, airnya suka melimpah ke jalanan. Warung ini juga pas kejadian malam kemarin kemasukan air,'' kata salah seorang warga, Eyeh (45) saat berbincang dengan Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com