Menurut Widia, hingga saat ini jasad almarhum ayahnya masih berada di rumah sakit di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sampai sekarang waktu keberangkatan kepulangan jenazah ayahnya masih simpang siur.
"Sekarang masih menunggu diberangkatkan ke Surabaya. Disana (rumah sakit) ada ibu sama adik saya dan dari perusahaan tempat ayah bekerja," ujar dia.
Widia menuturkan sampai sekarang, belum ada kepastian evakuasi jenazah dari Banyuwangi hingga ke Sukabumi menggunakan transportasi pesawat udara atau transportasi darat.
"Belum jelas pakai pesawat atau darat dari Banyuwangi ke sini. Tapi kami semuanya ingin secepatnya," tutur Widia didampingi sejumlah keluarganya.
Almarhum Tia Agus Miharja bekerja sebagai sopir di PT Tenang Jaya Sejahtera sekitar empat tahun. Sebelumnya pernah sebagai sopir bus jurusan Surade-Sukabumi. Almarhum meninggalkan istri bernama Edeh Suningsih (40) dan tiga anak serta satu cucu.
Kepala Desa Langkapjaya, Mimin Mintarsih membenarkan bila korban KMP Rafelia, Tia Agus Miharja (47) merupakan warganya. Bahkan rumahnya dengan rumah duka hanya berjarak sekitar 50 meter.
"Almarhum memang warga kami dan saya dengan almarhum juga pernah satu sekolah saat di SMP Lengkong," kata Mimin saat melayat ke rumah duka.