Menurut Basya, para tamu baik dari dalam maupun luar negeri mendapat perlakukan yang sama.
“Intinya bagi semua warga negara baik asing maupun domestik, itu wajib diberi pengamanan. Soal adanya ancaman-ancaman yang sudah sering kita dengar, ya tentunya kita harus kelola dengan lebih baik lagi,” kata Basya, Senin (29/2/2016).
Sementara itu, untuk pengamanan GMT, total personel yang diterjunkan mencapai 1.568 orang, baik dari unsur Polri, TNI dan dinas terkait.
Untuk diketahui, aksi teror di Kota Palu sudah beberapa kali terjadi. Akhir tahun 2015 lalu, aksi teror dilakukan oleh orang tak dikenal dengan meletakkan kantong plastik berwarna hitam yang diduga bom di dekat Pos Polisi di Jalan Suprapto.
Awal Februari 2016 ini , teror kembali terjadi. Tas ransel hitam bertuliskan “bom” juga diletakkan orang tak dikenal di depan rumah warga di Jalan Undata, Kota Palu. Kedua benda itu kemudian dimusnahkan oleh tim penjinak bom (jibom).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.