Sejumlah pejabat, kerabat, serta segenap lapisan masyarakat dari berbagai unsur turut berduka cita, atas meninggalnya orang nomor satu di Kota Wali itu.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, juga tampak hadir untuk ikut berbela sungkawa.
Tahlil dan doa terus berkumandang di Pendopo Kabupaten Demak. Para santri dari sejumlah pondok pesantren pun terus memanjatkan doa untuk sang bupati yang menjadi bapak dan guru bagi mereka.
"Beberapa minggu ini kondisi bapak bupati terus menurun. Berulang kali beliau harus keluar masuk rumah sakit, hingga akhirnya meninggal dunia," tutur Daryanto, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Demak.
Dachirin, sapaan akrab almarhum, merupakan sulung dari sembilan bersaudara yang dikenal sebagai pribadi yang baik, jujur, santun, dan religius.
Suami dari Fatkhiyyah (55) ini, sebelum menjabat Bupati Demak, dikenal sebagai guru dan dosen.
Almarhum meninggalkan tiga orang anak, Dliyaa Ul Haq (31), Fajrul Haq (29) dan Rozinul Haq (19).
Bupati Dachirin rencananya akan dimakamkan pada Minggu (14/6/2016) pagi sekitar pukul 09.00 WIB di komplek pemakaman Masjid Agung Demak. Kuburnya berada di samping makam Bupati Demak terdahulu, Tafta Zani.
Sebagai catatan, dalam satu periode masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Demak periode 2011 - 2016, masyarakat Kota Wali telah kehilangan dua sosok pemimpinnya.
Almarhum Bupati Tafta Zani meninggal dunia pada awal periode dan kemudian digantikan oleh wakilnya, Dachirin Said yang lalu meninggal dunia di akhir periode.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.