Jenazah korban saat ini masih berada di Rumah Sakit Umum Bhayangkara Polda Sulteng. Tes DNA yang direncanakan ternyata menghadapi kendala tidak adanya data pembanding dari pihak keluarga korban.
Wakapolda Sulteng Kombes Leo Bona Lubis yang ditemui di Mapolres Poso, Rabu (27/1/2016), mengatakan, berdasarkan pemeriksaan awal dan hasil pengembangan dari sejumlah anggota Santoso yang telah ditangkap, pria yang tewas merupakan anggota kelompok Santoso berinisial (R) dan berasal dari luar Sulawesi.
Menurut Leo, pihaknya sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada keluarga, tetapi belum ada yang datang ke Polda.
"Hingga kini, identitas korban masih menggantung. Kami terkendala dengan tidak adanya data pembanding. Mari bersabar dan kita tunggu saja prosesnya yang masih berjalan," ungkap Leo yang juga selaku Kepala Operasi Daerah Tinombala 2016.
Meskipun belum berhasil mengungkap identitas resmi dari korban tewas kontak tembak tersebut, Polda Sulawesi Tengah mengakui bahwa korban tersebut merupakan jaringan anggota kelompok Santoso asal Jawa dan baru bergabung sekitar tiga bulan.
Pihak kepolisian berharap, dengan ramainya pemberitaan di media serta pemberitahuan polisi, pihak keluarga bisa datang dan memberi data pembanding agar identitas korban cepat terungkap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.