Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Urbanisasi Selesai Jika Pembangunan Kota Asal Berkembang

Kompas.com - 27/07/2015, 13:55 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, urbanisasi tidak bisa hilang selama masih terjadi disparitas pembangunan antardaerah. Jadi, urbanisasi baru bisa diselesaikan jika pembangunan di tiap daerah merata.

"Urbanisasi hanya bisa diselesaikan jika pembangunan kota-kota asal berkembang," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil seusai Halal bi Halal di Balai Kota Bandung, Senin (27/7/2015).

Emil menjelaskan jika pembangunan antardaerah jomplang, maka urbanisasi tidak bisa dihindari. Masyarakat di daerah dengan perekonomian yang kurang berkembang akan mencari pengharapan ke kota metropolitan seperti Bandung. Itulah sebabnya dia tidak yakin bahwa uang jaminan akan menyelesaikan persoalan urbanisasi.

Oleh karena itu pula, dia mengimbau pendatang tidak datang ke Bandung jika tidak memiliki modal maupun keahlian.

"Urbanisasi tunjukan adanya disparitas, itu sederhananya. Semakin tinggi disparitas, semakin tinggi pula urbanisasinya," tuturnya.

Mengenai disparitas pembangunan, Emil mengatakan bahwa yang berhak menjawabnya adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan karena menurut dia, pembangunan antardaerah berada di bawah kewenangan gubernur.

"Pertanyaan itu lebih cocok ke gubernur. Bagaimana disparitas pembangunan bisa jomplang," ucapnya.

Sebagai wali kota, kapasitasnya hanya pada pembangunan Bandung. Sedangkan level provinsi, sebaiknya meningkatkan daya saing, pertumbuhan IPM di wilayah non metropolitan.

"Karenanya saya mendukung program Rp 1 miliar per desa. Seperti di Jepang, penghasilan UMR di kota/kabupaten tidak ada perbedaan sehingga lebih merata," ungkapnya.

Selain itu, untuk menanggulangi persoalan kawasan, pihaknya bisa meniru Amerika Serikat. Kawasan metropolitan Bandung Raya (Kota/Kab Bandung, Bandung Barat, dan Cimahi), misalnya, bisa dikelola oleh pihak yang berada satu tingkat di bawah gubernur dan satu tingkat di atas wali kota/bupati. Tugasnya menjadi koordinator yang mensinkronkan beberapa masalah, salah satunya persoalan migrasi atau promosi wisata.

"Promo pariwisata tidak usah masing-masing, kita udunan saja. Misalnya, promosi parahyangan. Oleh-oleh saya dari Amerika ini sudah saya sampaikan ke gubernur (Ahmad Heryawan)," ucapnya.

Ketika disinggung soal badan koordinasi wilayah (Bakorwil), Emil menjelaskan, Bakorwil tidak jalan. "Bakorwil ga jalan. Saya tidak pernah diajak rapat," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com