"Sumber air di wilayah ini sudah mulai kering sehingga warga kesulitan mendapatkan air," ujar Junadi, Kepala Desa Songbanyu, Girisubo, Gunung Kidul, Senin (13/7/2015).
Dia menuturkan, total ada sekitar 450 kepala keluarga di Desa Songbanyu. Kondisi kekeringan terparah berada di sisi bagian selatan. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, lanjutnya, warga memilih membeli dari Paranggupito, Wonogiri, Jawa Tengah, karena harganya lebih murah.
"Per tangki hanya sekitar Rp 150.000 saja, sementara air dari wilayah Sadeng mencapai Rp 180.000," tegasnya.
Selain harga yang lebih murah, lanjutnya, warga memilih membeli hingga Wonogiri, Jawa Tengah, karena air dari Sadeng sedikit asin sehingga tidak enak ketika dikonsumsi.
Sementara itu, Kepala Disosnakertrans Gunung Kidul Dwi Warna Widinugraha mengatakan, berdasarkan data sampai saat ini, sudah ada empat Kecamatan di Gunung Kidul yang sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih. Empat kecamatan itu adalah Girisubo, Rongkop, Panggang, dan Purwosari.
"Tentu akan ada dropping air. Anggaran yang disediakan untuk dropping air tahun ini mencapai Rp 600 juta," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.