"Oh, ya pasti, pasti mengganggu. Nggak hanya arus mudik saja tapi yang berkepentingan juga berdampak. Ya, tapi siapa yang bisa melawan alam. Kita juga nggak nyangka kalau Raung meletus, ya kita harus bersabar," kata General Manager Angkasa Pura Bandara Internasional Lombok, Pujiono, Jumat (10/7/2015).
Akibat erupsi Gunung Raung, sebanyak 3.000 penumpang gagal berangkat. Selain itu, 42 penerbangan domestik dan 5 penerbangan internasional juga batal berangkat. Rencananya, bandara baru akan buka sekitar pukul 21.30 Wita.
Notice to Airmen (Notam) penutupan bandara akan terus diperbaharui menyesuaikan perkembangan penyebaran debu vulkanik dari Gunung Raung.
Sri, salah satu pemudik yang rencananya akan mudik ke Yogyakarta, turut mengantre untuk mengubah jadwal penerbangan menjadi hari Senin (12/7/2015). Ia sudah berada di BIL sejak pukul 05.00 Wita. Semestinya Sri berangkat dengan pesawat pukul 06.00 Wita.
"Jadwal ulang Senin. Mudah-mudahan bisa. Kalau tidak bisa, kembalikan uang saja. (Pakai jalur) darat kayaknya nggak, jauh soalnya. Nanti kita coba dulu mana-mana yang duluan, malam lebaran juga nggak apa-apa," kata Sri.
Samsuri, salah satu pemudik tujuan Surabaya mengaku ia bersama rombongannya telah berada di bandara sejak pukul 10.00 Wita. Hingga Jumat sore, Samsuri masih menunggu kepastian jadwal bandara dibuka kembali.
"Masih nunggu kepastian, kalau memang belum buka kami akan naik bus," kata Samsuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.