Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Sinabung, Pohon Kopi dan Hujan Abu di Medan

Kompas.com - 19/06/2015, 07:00 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis


KABANJAHE, KOMPAS.com
– Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan bahwa daerah dengan minimal radius 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung ditetapkan sebagai zona berbahaya. Warga diminta untuk menghentikan aktivitas di area tersebut.

Di sisi selatan dan tenggara, daerah yang dinyatakan berbahaya lebih luas, yaitu radius 7 kilometer dari puncak gunung, sedangkan di sisi tenggara dan timur, zona bahaya adalah dengan radius 6 kilometer.

PIhak berwenang meminta warga di zona berbahaya untuk segera mengungsi karena potensi bahaya awan panas, seperti di Pasarpinter, Gurukinayan-simpang, Sibintun/Perjumaan, Batukejan, jembatan Lau Betuken Tiga Pancur, Desa Tiga Pancur-Pejumaan, Tigabogor, Desa Pintumbesi dan Desa Jeraya atau potensi hujan abu lebat dan lontaran material vulkanik, seperti di Desa Sukanalu, Sigarang-garang, Kutarakyat, Kutagugung, Lau Kawar dan Mardinding. Potensi makin mengancam tergantung pada arah dan kuatnya angin.

Tak mungkin kembali

Roy (25), warga Desa Sukameriah yang berada dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung, mengatakan, desanya pasti akan hilang.

“Tak mungkin lagi kembali ke desa, debu sudah menggunung. Seperti mau jadi gunung lagi. Pohon kopiku saja sudah tertutup abu semua. Aku pun tak berani lagi balik ke kampung,” kata laki-laki muda yang saat ini menghabiskan waktunya dengan menjadi relawan bencana di ApePeBe, sebuah aliansi pemuda peduli bencana asal Kota Medan.

Saat ditemui, dia baru saja pulang mengantar bantuan makanan untuk warga Desa Mardinding dan Perbaji di Kecamatan Tiganderket. Banjir lahar dingin melanda desa hingga merobohkan satu jembatan yang menjadi akses utama transportasi. Akibatnya, warga di dua desa itu terisolir dari bantuan dan perhatian pemerintah.

Selimuti Medan

Di tempat terpisah, akibat erupsi pada Selasa (16/6/2015) dan Rabu (17/6/2015), kiriman hujan abu mencapai Kota Medan, khususnya di Kecamatan Medan Selayang, Tuntungan dan Pancur Batu.

Abu juga sampai ke Kabupaten Deli Serdang hingga mampir ke Kuala Namu Internasional Airport (KNIA) walau tidak sampai mengganggu penerbangan. Ini terjadi karena semburan awan panas mengarah ke tenggara ditambah angin yang cukup kencang bertiup pada Selasa malam.

Rabu (17/6/2015) pagi, kendaraan yang melintas di sejumlah ruas jalan di Kota Medan diselimuti abu berwarna putih yang diperkirakan sebagai debu vulkanik Gunung Sinabung (baca juga: Debu Vulkanik Sinabung Menyebar hingga Kotori Kota Medan).

Staf Pelayanan Data BMKG Wilayah I Medan Rika Karyani membenarkan bahwa debu vulkanik telah terbang hingga ke Kota Medan dan sekitarnya. Debu vulkanik tersebut dibawa angin dari arah Kabupaten Karo yang memiliki kecepatan sekitar 15-20 knot menuju arah barat daya Sumatera.

Dengan kecepatan angin yang tergolong kencang tersebut, debu itu bisa sampai ke Kota Medan sejak pagi hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com