"Menurut keterangan rekan korban yang selamat, mereka ditarik gurita besar. Saat kami temukan jasad korban, ada bekas tinta hitam, diduga lendir gurita," kata Dwi Hetno, koordinator Badan SAR Nasional Pos Simeulu, saat dihubungi wartawan, Kamis (4/6/2015).
Hetno menjelaskan, nelayan tersebut bernama Hendrik (24), warga Desa Anoe, Kecamatan Tepah Selatan. Saat kejadian, korban bersama rekannya, Ikhsan, sedang menyelam mencari ikan di kedalaman sekitar 50 meter dengan menggunakan tabung oksigen (kompresor).
Saat itulah keduanya diserang gurita. "Saat kami temukan, Ihksan (26) terapung di sekitar lokasi kejadian dengan kondisi kritis, sementara Hendrik ditemukan sudah meninggal di dasar tebing laut, sekitar 80 meter kedalamannya. Kondisi jasad korban, terdapat luka akibat benturan karang dan bekas lendir gurita," kata dia.
Tim Badan SAR Nasional Pos Siemulu berhasil menemukan dan memindahkan nelayan itu setelah melakukan pencarian selama empat jam bersama masyarakat. "Kejadiannya Senin (1/6/2015) sekitar pukul 04.00 dini hari WIB. Kami mendapat laporan dari warga sekitar pukul 05.00 WIB. Setelah itu, kami langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pencarian," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.