Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompleks Lokalisasi Pelacuran Kedung Banteng Ditutup, PSK Terima Rp 5 Juta

Kompas.com - 03/06/2015, 12:34 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan, kompleks lokalisasi pelacuran di Desa Kedung Banteng, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, akan ditutup secara permanen sebelum bulan Ramadhan, atau pada 9 Juni mendatang. Dana Rp 5 juta per orang disiapkan bagi semua PSK yang beroperasi di sana. 

Kepastian penutupan itu, menurut Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jatim Hizbul Wathan, dilakukan setelah pihaknya menggelar rapat bersama Direktur Rehabilitasi Tuna Sosial Direktorat Jenderal Pelayanan Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, di Jakarta, pekan lalu. "Kami sepakat, sebelum Ramadhan, kompleks lokalisasi Kedung Banteng ditutup total," ujar dia, Rabu (3/6/2015).

Jelang penutupan kompleks lokalisasi tersebut, jumlah PSK semakin menurun dari 201 menjadi 179 PSK dengan 36 mucikari, menurut hasil pendataan pemerintah setempat. "Mereka dari berbagai daerah, seperti Ngawi, Tulungagung, Magetan, Kediri, dan Ponorogo," kata dia.

Adapun dana bantuan sosial dari Kementerian Sosial Rp 5 juta lebih per orang itu secara rinci terbagi untuk usaha ekonomi produktif Rp 3 juta, jatah hidup selama tiga bulan Rp 1,8 juta, dan uang transportasi untuk pulang ke daerah asal Rp 250.000. 

Selain Kedung Banteng di Ponorogo, penutupan tahun ini dilakukan untuk kompleks pelacuran di Balung Cangkring, Kota Mojokerto. Kedua tempat tersebut adalah dua kompleks lokalisasi pelacuran terakhir yang ditutup di Jawa Timur.

Pada 2010, masih ada 47 titik lokalisasi di Jatim dengan total PSK lebih dari 7.000 orang. Kompleks lokalisasi terbesar yang berhasil ditutup tahun lalu adalah kompleks Dolly di Surabaya.

 
 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com