"Dari belasan masjid, ini yang paling unik yang pernah saya khayalkan. Tidak terlalu besar memang," kata Emil seusai groundbreaking pembangunan Masjid Polda Jawa Barat, Selasa (12/5/2015).
Pria lulusan University of California, Berkeley, Amerika Serikat, ini menjelaskan lebih rinci tentang konsep masjid tersebut. Menurut dia, tutup bangunan sengaja dibuat tanpa kubah bulat seperti masjid-masjid kebanyakan. Dengan hitung-hitungan melalui perangkat lunak khusus di komputer, atap masjid dibuat berselimut kaligrafi ayat-ayat Al Quran dengan bentuk yang unik.
"Susah jelasin bentuknya karena hasil hitung-hitungan di komputer. Konsepnya adalah matematika arsitektur. Banyak kutipan kitab-kitab Al Quran di kulit bangunannya, ada kaligrafi yang menceritakan kekuasaan Allah," imbuhnya.
Selain diselimuti kaligrafi, lanjut Emil, bentuk kubahnya dibuat seperti air mengalir.
"Jadi Islam itu unggul dulu karena rumus matematika. Saya senang menggunakan teori itu karena strukturnya belum pernah ada di dunia," ucap Emil.
Air memang menjadi salah satu unsur yang dimasukkan oleh Emil dalam desain masjid ini. Dia pun membuat kolam mengelilingi masjid sehingga, jika dilihat dari jauh, masjid ini terlihat seperti mengambang di atas air.
"Seolah-olah terapung di atas kolam. Jadi kolamnya ada unsur keindahan dan ada unsur mekanikal," tuturnya.
Selain itu, masjid ini dipastikan memiliki hawa sejuk meski tidak menggunakan pendingin ruangan. Pasalnya, selain atapnya dibuat tinggi dan dindingnya dibuat tanpa penghalang, kolam air di sekeliling masjid memiliki manfaat lainnya sebagai penyejuk suasana.
"Kolamnya kalau kena angin jadi AC alam dan enggak perlu pakai pendingin ruangan. Airnya bisa di-recycle untuk menyiram tanaman. Jadi air wudu enggak hilang, semua rahmatan lil alamin," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.