"Mereka datang dari provinsi tetangga. Seperti Jambi, Sumsel, Bengkulu, Aceh, Sumut, Sumbar dan Kabupaten se-Riau," tambahnya.
Ada empat kategori yang dilombakan, yaitu batu asli Riau, batu nasional polos, nasional bergambar dan "bacan".
Kontes ini, lanjut Perdana, tak hanya bertujuan sebagai ajang pameran, pemasaran, dan pemersatu. Panitia juga berharap kontes ini bisa memunculkan karya dan kreativitas pengrajin batu mulia terbaru, khususnya dari perut bumi Riau.
Kontes ini digelar oleh Forum Bersama Pemuda Mahasiswa Rumbai Peduli (Forbes PMRP). Selain kontes, selama sepuluh hari ini juga akan digelar semacam bazaar. Halaman stadion akan disulap menjadi tempat puluhan Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) untuk berdagang.
"Jadi bukan hanya pengrajin akik, kami juga menggandeng pedagang kaki lima dan UMKM," katanya.
Walikota Pekanbaru Firdaus mengaku kagum pada kreativitas para pemuda Rumbai ini.
"Semoga ini bisa membuka lapangan kerja baru bagi pemuda Pekanbaru," tuturnya.
Dia mengatakan jika acara ini sukses, maka acara serupa bisa juga digelar untuk tingkat nasional sehingga pemburu batu mulia dari seluruh Indonesia bisa datang ke Pekanbaru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.