Meski rusun itu berfasilitas lengkap, Risma hanya membanderol sewa rusun dengan luas 27 meter persegi dengan harga Rp 50.000 per bulan.
"Di Surabaya, sewa rumah miskin itu sangat murah. Kenapa saya murahkan? Kalau mahal, mereka kembali ke tempat kumuh, makanya saya subsidi. Saya lengkapi dengan fasilitas," kata dia, ditemui di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (22/12/2014).
Risma menjelaskan alasannya menetapkan harga murah dan fasilitas lengkap untuk rusun. Dia mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya selalu mendalami latar belakang masyarakat pemohon rusun.
"Saya dalami pendapatannya berapa, satu KK isinya berapa," imbuh dia.
Risma mengaku, pembangunan rusun dengan konsep seperti itu sangat diminati masyarakat. Terlebih lagi, lokasi rusun yang dibangun berada di pusat kota. Malah, satu kantor Pemerintah Kota Surabaya juga "disulap" menjadi salah satu rusun. Tak heran, saat ini daftar tunggu rusun di Surabaya ada 2.842 KK.
"Masih banyak kurangnya. Banyak sekali (yang minat) karena saya buat murah, bagus dan bersih, dan ada fasilitas lengkap," kata dia.
"Kalau dia (masyarakat) sudah masuk di situ, maka saya harus bisa menjamin anaknya harus bisa sekolah. Saya harus bisa jamin kesehatannya. Kalau enggak mampu, harus gratis dapat BPJS. Makanya senang orang Surabaya masuk situ (rusun)," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.