Pihaknya sudah mempunyai kesepakatan dengan pengelola Yayasan Tay Kak Sie, agar pembongkaran segera dilakukan (baca juga: Replika Kapal Cheng Ho di Tengah Kali, Pemkot Perintahkan Pembongkaran).
“Dulu, pengelola tidak mau membongkar karena masih ada event. Sekarang ini sudah tidak ada, sehingga kami minta mereka untuk bongkar secepatnya. Paling lambat akhir bulan Agustus ini,” kata Sekretaris Daerah Kota Semarang, Adi Tri Hananto kepada Kompas.com, Kamis (14/8/2014).
Keberadaan replika Kapal Cheng Ho di tengah kali sebenarnya mengganggu arus air yang melewati sungai tersebut. Replika itu hampir menutup seluruh badan sungai sehingga pada musim penghujan arus air kerap melebar.
Menurut Adi, ada pertimbangan keberatan untuk membongkar replika kapal tersebut karena pembuatan replika Cheng Ho memiliki nilai seni dan membutuhkan proses panjang. Untuk hal ini masih terus dirundingkan. Pemkot masih bersedia melakukan dialog padap pihak yayasan dengan cara baik-baik, asal replika itu mulai dibongkar.
“Yang jelas, tidak boleh ada bangunan di atas sungai dan itu harus dihancurkan, Mungkin solusinya bisa dipindahkan daerah dekat Sam Poo Kong,” paparnya.
Jika pihak pengelola abai melakukan pembongkaran, maka Pemkot sendiri akan turun tangan. Pemkot akan turun langsung melakukan proses pembongkaran dan dilakukan pemindahan di tempat lain.
“Nanti kalau dizinkan bisa dipindah di Simongan. Tapi dari semua aspek harus diwadahi. Termasuk juga menunggu pencairan dari agggaran perubahan untuk bisa melakukan pembongkaran dan pemidahan,” paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.