Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi Penerbangan Mandek, Warga Tutup Bandara

Kompas.com - 06/06/2014, 11:04 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com — Subsidi penerbangan ke wilayah perbatasan Kecamatan Krayan Selatan yang mandek hampir 7 bulan terakhir membuat sejumlah warga menutup Bandara Nunukan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Mereka menutup bandara dengan menggunakan poster untuk menyatakan kekecewaannya terhadap pemerintah daerah.

Warga yang mengatasnamakan diri masyarakat Adat Krayan dan Krayan Selatan mulai menutup pintu bandara pukul 10.30 Wita, Jumat (6/6/2014). Mereka melarang semua kendaraan masuk ke bandara, sementara kendaraan yang keluar diperbolehkan.

Salah satu warga Krayan mengaku geram dengan molornya pelaksanaan subsidi. Padahal sebelumnya, pemerintah daerah berjanji akan segera melaksanakan subsidi penerbangan setelah puluhan warga mendemo kantor Dinas Perhubungan.

"Mereka sudah janji akan segera melaksanakan subsidi penerbangan saat kita demo sebelum pemilu kemarin. Kenyataannya sampai tujuh bulan sejak bulan 12 tahun 2013 belum ada subsidi penerbangan ke Krayan," ujar salah satu warga Krayan yang enggan menyebutkan namanya.

Warga Krayan Selatan lainnya, Apreem, menyayangkan lambannya langkah pemerintah daerah dalam melaksanakan tender subsidi penerbangan. Padahal, pesawat merupakan satu-satunya alat transportasi menuju ke Kecamatan Krayan Selatan.

Aprem meminta pemerintah daerah segera melakukan studi banding ke Kota Malinau yang tidak pernah mengalami kendala penundaan subsidi penerbangan.

"Warga kami di Tarakan terpaksa antre, banyak yang mau ke Krayan. Meski antre, tetapi tetap ada penerbangan. Saya harap pemerintah daerah belajar ke Malinau. Mengapa Malinau bisa, kita tidak?" ujar Aprem.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan Petrus Kanisius, yang menemui para pendemo, berjanji akan segera melaksanakan subsidi penerbangan ke wilayah perbatasan Kecamatan Krayan Selatan.

Namun, Petrus belum memastikan bahwa penerbangan bersubsidi ke wilayah perbatasan bisa berjalan dalam waktu satu hingga dua hari ke depan.

"Kami tidak bisa memastikan kalau besok bisa terbang. Tapi kami akan mendesak pihak Susi Air untuk secepatnya melaksanakan penerbangan bersubsidi," ujar Petrus kepada pendemo.

Hingga berita ini diturunkan, warga masih melakukan negosiasi dengan pemerintah daerah. Polisi yang berada di sekitar bandara hanya mengawasi aksi demo warga Krayan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com