Hal ini disampaikan Junaidi dalam pembukaan kegiatan Resimen Mahasiswa (Menwa) masuk desa di Masjid Nurul Iman, Dusun Curup, Kecamatan Merigi Sakti, Kabupaten, Bengkulu Tengah. Ia melanjutkan jika dipukul rata sebanyak 5 – 6 kasus perceraian per hari.
“Jumlah tersebut bisa dikatakan cukup banyak, sehingga pemerintah didukung masyarakat semua wajib mengantisipasi hal tersebut,” kata Junaidi, Jumat (30/5/2014).
Alasan belum siapnya menikah disebabkan oleh pasangan menikah yang relatif muda, belum siap mental, keuangan dan lain-lain. Dia juga mengatakan bahwa penggugat cerai terbanyak adalah kaum perempuan.
“Itulah yang membuat semakin bertambahnya warga miskin di provinsi ini, ditambah makin banyak jumlah pengangguran,” kata Junaidi.
Badan Pusat Statistik merilis data penduduk miskin di daerah itu mencapai 17 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.