"Tahun ini saja sudah ada 250-an yang meninggal saat melahirkan. Angkanya masih terbilang tinggi," Ujar Ketua Harian Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY, Budi Wahyuni, Rabu (28/5/2014).
Wahyuni menuturkan, selama dua tahun terakhir angka kematian ibu ketika melahirkan cenderung meningkat. Tingginya angka kematian ibu ini salah satunya disebabkan selama kehamilan ibu mengalami stres yang akhirnya mempengaruhi proses persalinan.
"Stres bisa menimbulkan anemia, kurang gizi, dan bisa menimbulkan kematian," tegasnya.
Menurutnya, stres pada ibu hamil diakibatkan karena selama ini perempuan masih dianggap sebagai obyek atau nomer dua dalam berbagai hal. Mereka belum diberikan keleluasaan untuk berekspresi.
"Berdasarkan peneliatian, kematian ibu melahirkan didominasi rata-rata usia antara 30 hingga 40an tahun," ucapnya.
Sementara itu, aktivis Woman Research Institute (WRI) Gunungkidul Tri Asmiyato mengatakan, salah satu pemicu kematian ibu saat melahirkan di Gunungkidul kebanyakan karena faktor terlambat ke dokter. Selain itu juga soal keterlambatan penanganan.
"Terbanyak berada di Kecamatan Saptosari, Semin, Paliyan dan Kecamatan Wonosari," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.