Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekeluarga Keracunan Telur Rebus, Satu Anak Meninggal

Kompas.com - 28/04/2014, 19:56 WIB

NGAWI, KOMPAS.com - Keluarga pasangan suami istri, Suyitno (45) dan Surati (40), warga Desa Kiyoten, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, mengalami keracunan. Sekeluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan tiga orang anaknya mengalami keracunan seusai mengonsumsi telur rebus.

Telur itu dibeli dengan harga murah, yakni Rp 6.000 per 10 biji di Pasar Desa Bug Duwur, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro.

Ironisnya, salah seorang dari anak pasangan suami istri ini, yakni M Agung Widodo (13) akhirnya meninggal. Diduga, siswa kelas 7 salah satu SMP Negeri di Kabupaten Ngawi ini mengalami dehidrasi sejak mengalami keracunan telur rebus itu.

Kini, Suyitno menjalani perawatan di RSUD dr Soeroto, Kabupaten Ngawi karena mengalami diare dan muntah-muntah. Sedangkan Surati dan kedua anaknya yang masih selamat hanya terbaring dan tergolek lemah di pembaringan rumahnya itu.

Awalnya, keluarga korban membeli telur rebus matang dengan harga Rp 6.000 per 10 biji di Pasar Bug Duwur, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro.

Selama ini, telur itu banyak dijual pedagang ayam karena memang gagal ditetaskan. Sesampainya di rumah, sekeluarga mengonsumsi telur rebus yang baru dibelinya itu untuk makan bersama. Usai mengonsumsi telur rebus itu, tiba-tiba 5 anggota keluarga ini mengalami diare dan muntah berkepanjangan.

Salah seorang tetangga dekat keluarga korban, Ny Nyami (45) mengatakan memang selama ini di pasar itu dikenal dengan telur rebus matang dengan harga murah. Oleh karenanya, keluarga korban membelinya.

"Tetapi, setelah makan telur rebus itu, sekeluarga keracunan dan perutnya sakit. Seorang anak keluarga ini meninggal setelah menderita diare," terangnya kepada Surya, Senin (28/4/2014).

Sedangkan Ny Surati (40) mengaku, seusai mengonsumsi telur rebus matang yang dibelinya itu, sekeluarganya langsung mengalami sakit perut dan diare bersamaan. Telur tersebut, dibelinya sudah dalam kondisi matang.

"Saat kami membeli telur itu sudah dalam kondisi matang. Usai kami makan bersama, sekeluarga sakit perut semua. Kami tak tahu kalau akhirnya keracunan. Karena biasanya kami tak apa-apa mengonsumsinya," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com