"Mau meraih kemenangan besar itu kadang ujiannya banyak. Tadi saya diklarifikasi oleh Bawaslu terkait temuan uang itu," kata Hanafi saat ditemui di kantor Bawaslu DIY.
Menurut keterangannya, ada sekitar 20 pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Di depan tim komisioner, Hanafi mengaku tidak tahu-menahu terkait asal-usul uang sebesar Rp 510 juta yang terjaring dalam razia di Wonosari beberapa waktu lalu. Bahkan, ia terkejut sampai ada surat suara lengkap dengan nama dan foto dirinya di dalam mobil Avanza yang membawa uang.
"Tadi saya sampaikan, intinya saya tidak punya urusan dengan temuan polisi itu," ujarnya.
Sebagai caleg, lanjutnya, Hanafi menegaskan bahwa dirinya mempunyai cara sendiri untuk meraih kemenangan. Tim sukses yang selama ini membantu merupakan orang-orang yang dikenal dan mempunyai ikatan emosional.
"Tidak ada sistem bayar-bayaran. Modal saya dalam meraih kemenangan sebagai caleg adalah dekat dengan pemilih, tidak seperti yang dituduhkan money politic," ucapnya.
Menurutnya, yang kebablasan adalah ketika tidak ada bukti fakta hukum material, dia menjadi korban opini, baik yang didesakkan oleh lawan-lawan politik maupun penyelenggara pemilu.
"Sebaiknya, jika tidak ada fakta hukum dan bukti material, jangan memunculkan dugaan-dugaan tertentu. Sebab, terus terang merugikan apa yang selama ini kita kerjakan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.