Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Erupsi, Warga Lereng Kelud "Tumpengan"

Kompas.com - 28/03/2014, 08:46 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


KEDIRI, KOMPAS.com - Warga lereng Gunung Kelud diwilayah Desa Sugihwaras,Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggelar tumpengan massal, Kamis (27/3/2014). Hajatan sebagai ekspresi rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa tersebut berlangsung di Balai Desa Sugihwaras.

Desa ini kebetulan merupakan desa yang paling dekat dengan kawah Kelud dengan jarak 10 kilometer. Hajatan tersebut diikuti hampir seluruh warga desa yang berasal dari 31 rukun tetangga dari 3 dusun yang ada di desa itu. Masing-masing rukun tetangga membawa satu tumpeng.

Salah seorang warga, Suprapto, mengatakan, suasana cukup semarak karena banyaknya warga yang hadir. Warga dari beragam usia itu duduk bersila di lantai dengan posisi berhadap-hadapan. Ditengah-tengah mereka berjajar tumpeng.

"Tadi warga yang datang cukup banyak," kata Prapto saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Camat Ngancar, Ngaseri, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan ungkapan rasa syukur warga atas berkah keselamatan atas bencana erupsi Gunung Kelud 13 Februari lalu. Ia berharap Tuhan selalu melindungi warga.

"Serta moga diberi kelancaran dalam bekerja sehingga semua dapat normal seperti sedia kala," kata Ngaseri.

Gunung berketinggian 1.731 meter diatas permukaan air laut itu meletus hebat 13 Februari 2014. Meski jarak antara penetapan status awas dan terjadinya letusan cukup mepet, warga masih dapat menyelamatkan diri.

Sebelumnya, sejak adanya peningkatan aktifitas kegunungapian, persiapan tanggap bencana memang sudah dilakukan. Bahkan simulasi pengungsian yang melibatkan warga, juga digelar beberapa kali.

Saat itu, ada empat kecamatan di Kediri yang ditetapkan sebagai daerah rawan bencana erupsi. Tercatat lebih dari 66.139 ribu jiwa bakal mengungsi. Beberapa titik lokasi pengungsian untuk warga maupun ternaknya sudah dipersiapkan. Namun karena dahsyatnya letusan yang terjadi malam hari itu, beberapa titik pengungsian harus digeser lebih jauh lagi dari kawah Kelud karena turut terdampak erupsi.

Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam bencana itu. Erupsi hanya merusak infrastruktur seperti rumah maupun sarana lainnya. Saat itu rumah sudah dalam keadaan kosong ditinggal mengungsi. Jatuhnya korban jiwa maupun luka merupakan dampak tidak langsung erupsi, seperti tertimpa bangunan ataupun jatuh dari atap.

Usai meletus, kini level statusnya terus mengalami penurunan tingkat dan masih terhenti pada level Waspada, atau satu level diatas Normal. Konsekwensi status ini, radius 3 kilometer dari kawah harus steril dari segala aktifitas manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com