Hewan ternak itu adalah milik warga di empat kecamatan kawasan rawan bencana letusan Kelud, yaitu Kecamatan Ngancar, Kecamatan Kepung, Kecamatan Puncu, serta Kecamatan Plosoklaten.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri Sri Suparmi mengatakan, proses evakuasi ternak gagal dilakukan karena proses erupsi yang cepat.
"Waktunya tidak sempat karena antara Awas dan erupsinya sangat cepat, hanya berjarak sekitar satu jam," kata Sri Suparmi, Senin (17/2/2014).
Meski demikian, kata dia, tidak ada laporan adanya ternak yang mati akibat erupsi. Ternak-ternak itu masih dapat diselamatkan dan tetap tinggal di kandang masing-masing hingga kini.
Saat ini, ia menambahkan, prioritas pola penanganan ternak itu adalah menjaga kehidupannya, bukan penggemukan. "Saat ini prioritasnya ada pada makan saja, tidak sampai kenyang," imbuhnya.
Dinas Peternakan, kata dia, hingga saat ini terus melakukan pendistribusian makanan ternak berupa hijauan pakan ternak maupun pakan ternak kering. Hanya, kendala lapangan adalah terbatasnya stok.
"Makanannya sedikit, mereka jadi berebut," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.